Biasanya anak muda yang suka modif motor agar suaranya berisik, kadang tidak pake helm, dan suka standing kalau jalan kosong.
BACA JUGA:Tampil Ciamik di Hungaria, IMI Beri Uang Pembinaan Rp 100 juta Untuk Arai Agaska
BACA JUGA:Masuk Proyek Wildcard SIC, Rival Veda Ega Punya Kans Tampil di Moto3 Malaysia 2025
Mereka menganggap dirinya yang paling keren dan jalanan umum seperti lintasan balap. Bahayanya bukan cuma untuk diri sendiri, tapi juga orang lain di sekitarnya.
Biasanya pengendara seperti ini memiliki Knalpot bising, baju norak, suara motor menggelegar, suka menyalip tanpa terduga.
3. Si Ojol Pejuang Rupiah
Tipe yang satu ini semakin banyak ditemui sejak meledaknya ojek online. Mereka punya misi yang jelas, yakni kejar waktu dan target order.
Kadang terlihat tergesa-gesa, tapi di sisi lain mereka juga sangat hafal jalan dan jago cari celah.
Meski sering dikritik karena manuver ekstrim, pengendara ojol sebenarnya punya tanggung jawab besar dan tekanan tinggi.
BACA JUGA:Pamerkan Rekor, Jorge Lorenzo: Semua Rider Terbaik MotoGP Pernah Saya Kalahkan
BACA JUGA:Marc Marquez Kritisi Aturan Tekanan Ban MotoGP, Usul Hukuman Lebih Masuk Akal
Banyak dari mereka tetap mengutamakan keselamatan, terutama yang sudah berpengalaman.
Cara mengenali mereka pun sangat mudah, yakni jaket dan helm berlogo aplikasi, sering melirik HP buat liat maps atau orderan.
4. Si Modifikator
Tipe ini menjadikan motor sebagai bagian dari gaya hidup. Motornya dimodif dengan estetika tinggi—entah itu bergaya retro, japstyle, hingga motor ceper yang nyaris gak bisa lewat polisi tidur.
Biasanya, pengendara tipe ini tampil keren, outfit senada dengan warna motornya. Jalan tidak ngebut, tapi penuh percaya diri dan gaya.