Waktu terbaik untuk melumasi rantai adalah setelah motor digunakan, karena suhu rantai yang hangat membantu pelumas meresap lebih baik.
3. Jaga Ketegangan Rantai
Rantai yang terlalu kencang bisa membuat laher roda dan gir cepat aus, sedangkan rantai yang terlalu kendur bisa lepas dari gir dan membahayakan.
Sesuaikan ketegangan rantai sesuai rekomendasi pabrikan, biasanya memiliki jarak main bebas sekitar 2–3cm. Cek ketegangan secara berkala, terutama sebelum perjalanan jauh.
4. Periksa Kondisi Gir
Gir (sprocket) adalah pasangan kerja rantai. Jika bentuk gigi gir sudah meruncing atau tidak simetris, sebaiknya segera ganti.
BACA JUGA:Final Honda DBL Jakarta Series North Region 2025: SMA Jubilee Raih Juara Ganda
BACA JUGA:Honda Rilis Motor Bebek Kembaran Supra X di Thailand, Iritnya Kebangetan!
Memaksakan memakai gir aus akan mempercepat kerusakan rantai baru. Idealnya, rantai dan gir diganti bersamaan agar umur pakainya seimbang.
5. Hindari Akselerasi Mendadak yang Berlebihan
Menarik gas secara tiba-tiba membuat rantai menerima hentakan kuat yang bisa memicu keausan lebih cepat. Selain itu, gaya berkendara yang kasar juga membuat rantai dan gir bekerja lebih keras dari semestinya.
6. Cek Pelindung Rantai (Chain Guard)
Beberapa motor dilengkapi pelindung rantai untuk menghindari kotoran berlebih. Pastikan pelindung ini dalam kondisi baik dan tidak bengkok. Selain melindungi rantai, chain guard juga berfungsi mencegah oli rantai berceceran ke bodi motor.
7. Ganti Saat Umurnya Habis
Rantai motor biasanya memiliki umur pakai antara 15.000–25.000 km, tergantung cara penggunaan dan perawatan.
BACA JUGA:Gantikan Pembalap Thailand, Fadillah Arbi Siap Tampil di Moto3 Austria 2025 Pekan Ini!