Jika motor jarang digunakan, sebaiknya lakukan pemanasan mesin agar aki tetap terjaga.
BACA JUGA:Perbandingan Mesin DOHC vs SOHC: Pengaruhnya Seberapa Besar?
BACA JUGA:Klarifikasi Marc Marquez Soal Video Cuek Berpapasan dengan Valentino Rossi
3. Rajin Membersihkan Filter Udara
Filter udara berfungsi menyaring debu dan kotoran agar tidak masuk ke ruang bakar. Jika filter kotor, proses pembakaran jadi tidak sempurna dan motor terasa berat saat dikendarai.
Bersihkan filter udara setiap 4.000 km, atau ganti jika sudah terlalu kotor.
4. Cek Tekanan dan Kondisi Ban
Ban adalah komponen vital yang berhubungan langsung dengan keselamatan. Pastikan tekanan angin sesuai standar (biasanya 28-30 psi untuk ban depan dan 32-34 psi untuk ban belakang). Selain itu, periksa kondisi kembang ban. Jika sudah gundul, segera ganti agar tidak membahayakan.
5. Servis Berkala di Bengkel Resmi
Meski motor terasa baik-baik saja, servis rutin tetap wajib dilakukan. Biasanya servis berkala meliputi pengecekan mesin, rem, suspensi, rantai, hingga injektor. Servis resmi juga membantu mendeteksi masalah kecil sebelum menjadi kerusakan besar.
BACA JUGA:Daftar Motor Bekas di Bawah 20 Juta Rupiah yang Masih Layak Buat Harian Tahun Ini
BACA JUGA:Rayakan Hari Kemerdekaan, AHASS Tebar Paket Bundling Perawatan Motor Honda
6. Gunakan Bahan Bakar Berkualitas
Bahan bakar dengan oktan rendah bisa menyebabkan pembakaran tidak sempurna dan menimbulkan kerak pada mesin. Gunakan bahan bakar dengan kualitas baik sesuai rekomendasi pabrikan agar motor lebih awet dan hemat konsumsi.
7. Jangan Terlalu Sering Memacu Motor dengan Kasar
Kebiasaan memacu gas secara mendadak atau sering melakukan pengereman mendadak bisa membuat mesin, rem, dan ban cepat rusak. Berkendara dengan bijak akan membuat motor lebih tahan lama sekaligus aman.