Setiap tim menghabiskan ratusan juta dolar untuk riset dan pengembangan. Bagi penonton yang suka aspek teknis, F1 memberi daya tarik tersendiri.
Sebaliknya, MotoGP menawarkan motor prototipe yang meski juga canggih, terasa lebih dekat dengan dunia nyata.
Suara mesin yang meraung, gaya pebalap menunduk di tikungan, hingga risiko jatuh yang tinggi memberikan sensasi visual dan emosional lebih besar. MotoGP terasa lebih "mentah" namun justru itulah yang membuatnya seru.
3. Atmosfer dan Hiburan
Dari segi tontonan, MotoGP sering dianggap lebih mudah dinikmati oleh penonton kasual. Balapannya relatif singkat, sekitar 40–45 menit, tanpa jeda yang panjang.
Penonton langsung disuguhi aksi cepat dan intens sejak awal hingga akhir. Sementara itu, balapan F1 bisa berlangsung hingga dua jam, dengan momen-momen di mana persaingan terasa datar.
Namun, bagi penggemar setia, durasi ini memberi kesempatan untuk menikmati strategi, drama tim, hingga ketegangan perlahan yang dibangun sepanjang balapan.
Selain itu, F1 memiliki glamor yang lebih besar dengan sorotan internasional, selebriti, dan panggung global.
BACA JUGA:Jadwal MotoGP Catalunya 2025: Alex Marquez Siap Berikan Ancaman
BACA JUGA:Kaum Perempuan Wajib Tau Nih, Ini 5 Tips Aman Berkendara dari Wahana Honda!
4. Risiko dan Adrenalin
Tidak bisa dipungkiri, MotoGP memiliki risiko kecelakaan lebih tinggi. Rider melaju dengan kecepatan lebih dari 300 km/jam hanya dengan perlindungan jaket dan helm, tanpa bodi mobil yang melindungi. Setiap tikungan bisa jadi pertaruhan nyawa.
Inilah yang membuat penonton sering merasa deg-degan setiap kali melihat aksi pembalap. F1 lebih aman karena mobil memiliki kokpit tertutup, sistem halo, serta teknologi keselamatan tingkat tinggi.
Namun, tabrakan di F1 sering kali spektakuler dan tetap menyuguhkan ketegangan tersendiri.
5. Basis Penggemar
MotoGP banyak digemari di Eropa, Asia, hingga Amerika Latin, terutama di negara-negara yang memiliki tradisi kuat dalam balap motor seperti Italia, Spanyol, dan Indonesia.