Bahlil menambahkan bahwa pemerintah akan mengombinasikan penguatan stok dengan pengawasan distribusi agar tidak ada penyimpangan.
"Kita ingin memastikan pasokan sampai langsung ke masyarakat,” tegasnya.
Selain itu, Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus (Bappisus), yakni Aris Marsudiyanto, turut memberikan pandangan soal langkah ini. Ia menilai pertemuan antara Prabowo dan Bahlil adalah sinyal positif bagi kestabilan energi nasional.
"Semuanya dibahas, bagaimana supaya teknik-teknik di lapangan itu mungkin ada yang tersumbat di sana-sini, masalah teknis itu juga nanti dibahas dengan menteri-menteri terkait," jelas Aris Marsudiyanto selaku Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus.
"Intinya bagaimana memberikan pelayanan kepada masyarakat ya semua tersubsidi dengan baik, pangan, energi, dan semuanya bisa murah ke rakyat."
Ia juga menambahkan, pengawasan dari lembaganya akan difokuskan pada deteksi dini kemungkinan hambatan distribusi.
BACA JUGA:3 Artis Indonesia yang Punya Koleksi Motor Mewah
BACA JUGA:3 Aktor Dunia Koleksi Motor Keren: Ada yang Punya Motor MotoGP
Menurut Aris, pengendalian stok BBM bukan hanya tugas perusahaan energi, tetapi juga perlu diawasi bersama oleh pemerintah dan lembaga terkait.
Aris juga mengatakan adanya anggapan yang mengatakan monopoli yang dilakukan Pertamina, karena SPBU swasta didorong membeli pasokan Pertamina jika mengalami penipisan stok.
"Enggak ada monopoli, semuanya kan didistribusikan dengan sebaiknya. Kalau ada masalah teknis di lapangan tinggal didiskusikan dengan baik. Kadang keputusan dengan implementasi di lapangan mungkin harus ada evaluasi," tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut, beliau juga menegaskan dalam rapat juga membahas terkait rencana pembangunan pembangkit yang menghasilkan listrik yang bersih. Menurutnya, saat ini pemerintah masih terus berusaha untuk mencari cara agar bisa memberikan harga listrik yang murah kepada masyarakat.
"Kita ada beberapa opsi, sehingga nanti bisa murah ke rakyat, dan negara mungkin tidak melalukan subsidi, itu salah satu yang dibahas," katanya.
“Pengendalian distribusi adalah soal kepercayaan publik. Kalau masyarakat yakin pasokan aman, stabilitas ekonomi juga ikut terjaga,” tegasnya.
Bahlil Lahadalia kembali menekankan bahwa pemerintahan baru di bawah Presiden Prabowo Subianto akan berkomitmen menjaga kestabilan energi, terutama BBM yang masih menjadi kebutuhan pokok.
"Kami akan memastikan tidak ada antrean panjang di SPBU dan tidak ada gejolak harga yang memberatkan masyarakat," tambahnya.