3. Regulasi Aerodinamika yang Lebih Ketat
FIM dan Dorna memperketat aturan aerodinamika musim ini. Sayap depan motor (winglets) dibatasi lebih kecil agar balapan tetap kompetitif dan menekan risiko kecelakaan akibat turbulensi udara. Perubahan ini membuat banyak tim harus bekerja keras mengembangkan setelan baru.
4. Rookie Sensasional Asal Spanyol
Nama baru yang mencuri perhatian adalah Daniel Munoz, rookie asal Spanyol. Meski status pendatang baru, ia berhasil beberapa kali finis di lima besar dan menantang pembalap senior dengan gaya balap agresifnya. Kehadirannya membuat MotoGP makin menarik.
5. Persaingan Tim Jepang dan Eropa
Honda dan Yamaha mencoba bangkit setelah beberapa musim tertinggal dari Ducati, KTM, dan Aprilia.
2025 menjadi ajang pembuktian apakah raksasa Jepang bisa kembali ke papan atas atau justru semakin tertinggal dari tim-tim Eropa.
BACA JUGA:Kesulitan di Ducati, Francesco Bagnaia Minta Wejangan ke Legenda
BACA JUGA:Perang Dimulai, Alex Marquez Terima Tantangan dari Francesco Bagnaia
6. Jadwal Terpanjang Sepanjang Sejarah
MotoGP 2025 mencatat sejarah dengan jumlah balapan terbanyak: 22 seri. Penambahan seri baru di Arab Saudi dan kembali digelarnya GP Finlandia membuat kalender musim ini terasa padat dan penuh tantangan bagi para pembalap.
7. Teknologi Bahan Bakar Ramah Lingkungan
Mulai 2025, MotoGP resmi menggunakan bahan bakar berkelanjutan dengan campuran biofuel hingga 40%. Langkah ini menjadi bagian dari target MotoGP untuk mencapai netralitas karbon pada 2030.
8. Jack Miller Jadi Sorotan dengan KTM
Jack Miller yang membela KTM tampil mengesankan musim ini. Beberapa kali ia berhasil finis podium dan bahkan memimpin balapan, membuktikan bahwa KTM semakin kompetitif dalam perebutan gelar.
9. Kebangkitan MotoGP di Asia