Polemik SPBU Swasta Belum Usai, Bahlil Kini Tak Izinkan Ojol Gunakan Pertalite

Jumat 26-09-2025,14:53 WIB
Reporter : Yohanes Ishak
Editor : M. Iksan

MOTOREXPERTZ.COM -- Belum juga selesai permasalahan SPBU Swasta, kini Menteri Energi Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia juga tak mengizinkan untuk Ojek Online (Ojol) mengisi bensin Pertalite.

Sedang ramai dibicarakan di media sosial, jika Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia melarang para ojol untuk mengisi BBM (bahan bakar minyak) atau bensin di pertamina bersubsidi dengan jenis Pertalite.

Alasannya adalah karena Bahlil ingin tujuan dibuatnya Pertalite sesuai dengan kebijakan yang dibuat, yakni untuk masyarakat yang lebih membutuhkan.

Sedangkan menurutnya, ojol merupakan kendaraan untuk komersial atau untuk usaha sehingga ia menganggap tidak akan sesuai dengan manfaat.

BACA JUGA:Kabar Baik! Bahlil Janjikan Stok BBM Swasta Bakal Tersedia pada Pekan Depan

BACA JUGA:Tanggapan Menohok Bahlil Terkait Karyawan Shell di PHK: Kita Lakukan untuk Kebaikan Semua

"Subsidi harus tepat sasaran, kalau dipakai untuk usaha, maka manfaatnya bisa tidak sesuai dengan tujuan awal kebijakan," jelas Bahlil Lahadalia selaku Menteri ESDM kepada media.

Saat ini, pemerintah dilaporkan sedang menyusun rencana untuk membuat subsidi BBM menjadi lebih adil.

Salah satu kebijakan yang dibuat adalah mengganti aturan subsidi langsung pada BBM menjadi bantuan berupa uang tunai kepada masyarakat yang berhak.

Kendati demikian, adanya rencana untuk larangan ojol menggunakan Pertalite masih dalam tahap pembahasan baru.

BACA JUGA:Janji Bahlil: Pertamina Bakal Impor BBL Mentah untuk SPBU Swasta

BACA JUGA:Presiden Prabowo Panggil Bahlil Bahas Stok BBM ke SPBU, Nah Lho!

Pemerintah memang belum mengeluarkan keputusan akhir mengenai siapa saja yang berhak menerima subsidi ataupun kapan kebijakan ini bakal resmi berlaku. 

Namun, tetap saja kebijakan ini diyakini bakal menjadi perdebatan, terlebih pastinya pengemudi ojol sangat bergantung pada biaya operasional harian demi mengurangi banyak pengeluaran.

Tentunya kebijakan ini semakin meresahkan masyarakat Indonesia, mengingat polemik dengan SPBU swasta saja masih belum usai.

Kategori :