Mereka melihat potensi besar dari gaya balapnya yang lembut tapi tajam, mirip Casey Stoner di masa muda.
Bisa jadi, apa yang sekarang terasa “tidak adil” justru akan jadi bahan bakar motivasi buat Aldeguer untuk tampil lebih menggila di lintasan.
BACA JUGA:Fermin Aldeguer Ungkap Alasan Menolak Pindah ke Skuad Valentino Rossi Tahun Lalu
Dua Seri Terakhir Jadi Ajang Pembuktian
Aldeguer masih punya dua seri tersisa di MotoGP 2025 — Portugal dan Valencia.
Dua balapan itu bakal jadi kesempatan terakhir buat nunjukin performa terbaik sebelum masuk ke musim baru dengan GP25.
Kalau berhasil tampil kuat, bisa jadi Ducati bakal berpikir ulang soal siapa yang lebih pantas dapat motor pabrikan di masa depan.