IACV mengatur jumlah udara masuk saat mesin idle agar putaran tetap stabil meski motor tidak digas.
Jika rusak, gejalanya putaran mesin idle tidak stabil (naik turun sendiri), mesin sering mati saat berhenti, dan tarikan awal terasa berat.
8. Engine Oil Temperature Sensor (EOT)
EOT sensor memantau suhu oli agar ECU bisa menjaga pelumasan mesin tetap ideal.
Bila bermasalah, cirinya mesin cepat panas, tarikan berkurang, indikator suhu oli menyala, dan pelumasan terasa kurang maksimal sehingga mesin jadi kasar.
BACA JUGA:Aleix Espargaro Beberkan Alasan Honda Larang Dirinya Terlalu Fokus pada Balap Sepeda
9. Vehicle Speed Sensor (VSS)
VSS membaca kecepatan roda atau transmisi dan informasinya dipakai untuk speedometer serta sistem ISS.
Jika rusak, biasanya speedometer tidak berfungsi dengan benar, ISS tidak aktif, dan ECU salah membaca kecepatan motor sehingga tarikan terasa aneh.
10. Bank Angle Sensor (Tilt Sensor)
Sensor ini mendeteksi kemiringan motor untuk mematikan mesin secara otomatis jika motor terjatuh.
Fungsinya sangat penting untuk keselamatan. Jika rusak, motor bisa mati mendadak meskipun tidak jatuh, atau sebaliknya mesin tetap hidup meski motor terguling.
BACA JUGA:Tambah Fitur 'Cek Order dan Dokumen', Pantau Pesanan Motor Honda Kini Bisa via Asisten Virtual Wanda
Selain 10 jenis sensor diatas, sebenarnya ada beberapa motor terbaru yang sudah dilengkapi dengan Knock Sensor untuk mendeteksi knocking dan Lean Angle Sensor yang membaca sudut kemiringan lebih presisi.
Bila bermasalah, gejalanya mesin mengeluarkan suara ngelitik yang tidak terkendali atau sistem keamanan kemiringan bisa tidak bekerja optimal.