Hal ini pun diungkap oleh Lin Jarvis, selaku direktur pelaksana Yamaha MotoGP. Ia mengakui jika dari keempat pembalap superior itu, hanya Quartararo yang mampu mengalami peningkatan.
"Singkatnya, saya pikir kami meningkat dengan satu rider, tetapi menurun dengan tiga rider," buka Lin Jarvis.
"Dengan Vinales dan Fabio di tim pabrikan dan Valentino di tim Satelit bersama Frankie [Morbidelli] itu adalah paket pembalap yang hebat," tambahnya.
BACA JUGA:MotoGP 2022: Bahaya, Ducati Disebut Semakin Lebih Baik, Bagnaia: Kalau Balapan Lusa, Saya Siap!
Awalnya, kata Jarvis, memang terlihat memukau dengan performa kedua pembalap pabrikan itu mampu memenangkan tiga balapan pertama.
"Awal musim dimulai dengan sangat kuat. Pastinya bagi tim pabrikan, karena kami memenangkan tiga balapan pertama," kata Jarvis.
Tiga kemenangan di awal musim tersebut, kata Jarvis, merupakan indikasi kuat jika Yamaha telah memperbaiki masalah motor Yamaha M1 di musim lalu.
"Kami sedang meningkat, dengan sebuah misi, kami telah memperbaiki masalah [motor] kami tahun lalu dan bisa dilihat ini menjadi sebuah masalah untuk kejuaraan yang bagus," beber Jarvis.
+++++
Fabio Quartararo sukses meraih gelar juara dunia berkat konsistensinya|MotoGP|
Tapi faktanya, hanya Quartararo yang terlihat lebih menonjol dibanding ketiga pembalap Yamaha lainnya.
Vinales frustasi dengan masalah yang dinilainya sudah lama tak terpecahkan. Begitu pun dengan Rossi yang selalu kesulitan mengimbangi kecepatan pembalap lain.
Terlepas dari cederanya, Morbidelli juga merasakan kurang dukungan dari Yamaha, kendati di musim 2020 ia sukses menjadi runner-up.
Akhirnya di musim tersebut muncul spekulasi jika Yamaha tibang pilih dengan pembalapnya.