Lebih dari satu dekade, Lorenzo berkarier di dunia motorsport MotoGP dan sejak tampil di GP125, GP250 hingga MotoGP, total lima gelar juara dunia Grand Prix berhasil diraih pembalap kebangsaan Spanyol ini.
Selama itu ia mengadukan nasibnya di atas motor balap prototipe, Lorenzo mempunyai kenangan paling gila yang akan selalu dia kenang.
Di MotoGP musim 2013 lalu jadi karier paling berkesan baginya.
Di awal musim tersebut Lorenzo ternyata sudah sangat ambisius untuk bisa mengalahkan Dani Pedrosa.
Di papan klasemen, Pedrosa dan Lorenzo memiliki poin ketat, di mana mantan pembalap Repsol Honda itu unggul tujuh poin atas juara dunia MotoGP 2012 tersebut.
Sehingga, bagi Lorenzo kehilangan satu balapan merupakan bencana baginya dan hal tersebut dapat mengubah mentalitas pembalap.
BACA JUGA:Ducati Pilih Argentina Untuk Bangun Pabrik Ketiga di Luar Eropa
BACA JUGA:Lin Jarvis Masih Belum Puas dengan Dovizioso dan Morbidelli Musim Ini
"Saya ingat Dani memimpin kejuaraan dan saya tak ingin kehilangan lebih banyak poin darinya!" buka Lorenzo dikutip dari Crash.
Tepat di MotoGP Belanda 2013 di sirkuit Assen, jadi seri paling menakjubkan dengan guyuran hujan sejak hari pertama, Kamis waktu setempat.
+++++
Ini adalah momen di mana Jorge Lorenzo kembali ke lintas pasca operasi tulang selangka pada 2013|MotoGP|
Perlu diketahui, MotoGP punya sejarah menarik ketika balapan di sirkuit ini, yang mana cuaca selalu kurang bersahabat dan balapan berlangsung di hari Sabtu.
Di musim 2013 itu, Assen sejak hari pertama sudah membuat para pembalap kesulitan.
Lorenzo melaju di sesi latihan pertama (FP1), mengalami insiden yang paling ditakuti semua pembalap, yakni highside dengan kecepatan tinggi di trek lurus.