Ratu Elizabeth II saat menjadi mekanik pada perang dunia II|Istimewa|
JAKARTA, MOTOREXPERTZ.COM - Kabar duka datang dari Sri Ratu Elizabeth II yang baru saja dinyatakan meninggal di Kastil Balmoral, Skotlandia pada Kamis, 8 September 2022 waktu setempat.
Kepala Kerjaan Inggris itu mangkat pada usia ke-96. Memang sebelumnya, kondisi kesehatan sang ratu dikabarkan memburuk saat berada di Skotlandia, bradsis.
BACA JUGA:Keren, Suzuki Beri Sentuhan Baru untuk V-Strom 1050 MY 2023
Hal itu membuat tim dokter kerjaan harus terus mengawasi kondisi Ratu Elizabeth II. Namun, takdir berkehendak lain, dia harus menghadap sang ilahi di tengah semua anaknya yang hadir termasuk Pangeran Charles, Putri Anne, Pangeran Andrew, Pangeran William, dan Pangeran Edward.
Kabar meninggalnya Ratu Elizabeth II disampaikan langsung oleh Pangeran Charles, yang kini bergelar raja. "Kami sangat berduka atas meninggalnya penguasa yang disayangi dan ibu yang sangat dicintai," ujar Charles dalam pertnyataan resminya.
BACA JUGA: Yamaha YZF-R1 GYTR 2023 Meluncur untuk Penggila Balap di Sirkuit, Ini Spesifikasinya
BACA JUGA:Fantastis, Royal Enfield Himalayan Scram 411 Dibanderol Rp 90 Jutaan di Malaysia
Akan tetapi, tidak banyak yang tahu bahwa Ratu Elizabeth II merupakan seorang mekanik yang handal dalam dunia otomotif. Pada masa mudanya, Ratu Elizabeth ternyata pernah mendapatkan pelatihan sebagai pengemudi kendaraan all terrain pada perang dunia kedua.
Putri Mahkota Elizabeth Alexandra Mary yang berusia 18 tahun, pada 1945 bergabung dalam satuan Women’s Auxiliary Territorial Service. Dia dilatih sebagi driver dan mekanik.
+++++
Ratu Elizabeth II saat menjadi mekanik pada perang dunia II|Istimewa|
Keandalan dalam hal bongkar pasang mesin Land Rover tak perlu diragukan lagi, hal tersebut bisa diselesaikan beliau dalam hitungan menit saja. Demikian pula soal mengemudikan kendaraan bertransmisi Four-Wheel Drive (4x4) di medan off-road.
Padahal, sang ayah, Raja George VI sebenarnya tidak mengizinkan putrinya itu ikut dalam Perang Dunia II. Namun, Ratu Elizabeth II tetap kekeh untuk terlibat dalam perang tersebut.