"Tidak ada masalah saat pemanasan, tapi mulai saat start.
Hasilnya adalah indikasinya. Jika ban meluncur maka itu berarti treknya kotor atau bukan ban baru," jelas rekan setim Johann Zarco ini.
"Ban baru dan treknya bersih seperti pada saat start, dan hanya saya dari tiga kategori yang terpeleset," tambahnya.
BACA JUGA:Jadwal MotoGP Thailand 2023, Menanti Juara Baru di Buriram
Martin tidak menahan dirinya untuk menyalahkan Michelin sebagai pihak yang bertanggung jawab atas hasil yang ia dapatkan di Sirkuit Lusail.
"Saya tidak tahu apa yang harus saya harapkan dari Michelin, kami menunggu mereka menganalisis ban dan kami akan bertemu untuk melihat apa yang terjadi," sambungnya.
"Namun, saya tidak merasa bahwa mereka mengalahkan saya di trek. Mereka mengalahkan saya di luar trek. Jika saya kalah secara langsung, saya tidak akan marah sebesar ini," tutup pembalap 26 tahun ini dengan rasa kecewa.
BACA JUGA:Pecco Bagnaia Menyesal Salah Pilih Ban di MotoGP Thailand 2023
Meskipun Jorge Martin sangat kecewa dengan hasil balapan MotoGP Qatar 2023, ia tetap berbicara dengan profesionalisme dan memperlihatkan keprihatinannya terhadap kejadian yang dialaminya.
Ia menyoroti keanehan yang terjadi pada ban Michelin motornya dan mengungkapkan harapannya agar hal tersebut dapat segera dianalisis dan diperbaiki oleh pihak Michelin.
Dalam keseluruhan tulisannya, Jorge Martin menggunakan kata-kata yang tepat dan tertib dalam menyampaikan keluhannya, menunjukkan sikap profesional sebagai seorang pembalap.
Dengan begitu, ia berusaha untuk merangkul penyelesaian masalah tanpa harus bertindak secara emosional.