Jorge Martin Bangga Prima Pramac, Tim Hanya 12 Orang Namun Kinerja Seperti 200 Orang

Rabu 11-12-2024,14:46 WIB
Reporter : Prasuda Mega
Editor : M. Iksan

JAKARTA, MOTOREXPERTZ.COM -- Jorge Martin bikin gebrakan dengan jadi juara dunia MotoGP 2024 bareng Prima Pramac Racing, tim satelit Ducati.

Dia ngerasa orang-orang enggak perlu lagi nunggu lama buat menilai talenta dan performanya, karena menang dengan tim satelit jauh lebih susah dibanding sama tim pabrikan.

Dalam dua musim terakhir, Martin bersaing sengit sama Pecco Bagnaia. Setelah jadi runner-up 2023, akhirnya dia sukses rebut gelar juara dunia tahun ini, walau cuma didukung 10-12 kru, beda jauh sama Bagnaia yang punya tim pabrikan penuh.

Martin juga jadi rider pertama di era MotoGP modern (sejak 2002) yang berhasil juara dunia dengan tim satelit.

BACA JUGA:Lewis Hamilton Ingin Beli Tim MotoGP KTM, Beneran Nih?

BACA JUGA:Lorenzo Baldassarri Comeback ke Paddock MotoGP Bareng Dynavolt Intact GP


Pembalap Prima Pramac Racing, Jorge Martin--Crash

Dia bilang ke Marca pada Minggu (8/12/2024), ini bukti nyata betapa solid dan kerennya kru Pramac, meski jumlah mereka enggak sebanyak tim pabrikan.

“Saya satu-satunya pembalap yang menjuarai MotoGP bareng tim satelit, dan ini ada alasannya. Ini enggak mudah. Ada orang-orang yang ngerti balapan, tapi mereka enggak tahu orang-orang di balik layar yang kerja bareng Anda,” ungkap Martin.

Musim depan, Martin bakal pindah ke Aprilia Racing, tim pabrikan yang udah kerja bareng dia di tes pascamusim Barcelona, November 2024.

Di situ, Martin baru ngerasain perbedaan besar antara tim satelit dan pabrikan. Kalau di Pramac cuma ada belasan orang, di Aprilia ada ratusan yang fokus sama motor dan kebutuhan dia.

BACA JUGA:Dorna Sports Turun Tangan Bantu Korban Banjir Valencia

BACA JUGA:Pimpin Klasemen Sementara AP250, MK Ramadhipa Raih Juara Race 1 Seri Penutup ARRC 2024

“Di Pramac, cuma ada 10-12 orang kerja buat saya. Tapi kinerja mereka sama kayak 200 orang. Mereka luar biasa. Ini kayak keluarga, orang-orang yang kasih 100% untuk saya,” kata rider 26 tahun ini.

Meski udah pindah ke tim pabrikan, Martin tetap bawa pelajaran berharga dari Pramac. Dia tahu betapa pentingnya dedikasi dan kerja keras meskipun sumber daya terbatas.

Kategori :