Selain itu, BMW dan Moto Guzzi tetap pakai mono arm dengan sistem penggerak poros, sedangkan Kawasaki menanamkannya di seri supercharged H2.
Tapi sebenarnya, konsep mono arm sudah ada sejak 1949 di motor German Imme dan Moto Guzzi Galetto 1950.
Jadi, apakah mono arm bakal benar-benar punah? Mungkin di motor-motor performa tinggi yang mengutamakan bobot ringan dan biaya produksi rendah, teknologi ini memang mulai ditinggalkan.
Tapi buat motor yang lebih mementingkan tampilan dan karakter khas, seperti Triumph Speed Triple, Kawasaki H2, atau Ducati Diavel, kemungkinan mono arm bakal tetap bertahan. Setidaknya untuk sekarang!