JAKARTA, MOTOREXPERTZ.COM -- Situasi kontrak memanas di MotoGP, terutama melibatkan Jorge Martin dan Aprilia, memicu perbincangan di dunia MotoGP.
Direktur Tim Pertamina Enduro VR46, Alessio Salucci menyoroti bahwa perjanjian kini tak lagi sepenuhnya mengikat.
Martin berencana mengaktifkan klausul performa untuk memangkas kontraknya setahun lebih awal pada akhir musim.
Klausul itu menyebutkan martin berhak menerima tawaran pabrikan rival apabila dia tidak menjadi penantang gelar setelah enam seri pertama.
BACA JUGA:Jorge Martin Dipastikan Absen di MotoGP Aragon 2025, Pemulihan Cedera Masih Berlanjut
Namun, cedera Martinator memperumit situasi dan Aprilia keberatan dengan usulan penundaan tenggat waktu yang diajukan.
Perpisahan kontrak yang dipercepat bukan hal baru di dunia balap motor.
Pada 2023, Marc Marquez meninggalkan Honda setahun sebelum kontraknya berakhir via kesepakatan bersama, karena performa yang tidak kompetitif.
Selain itu, Miguel Oliveira kini terancam digantikan Toprak Razgatlioglu di Prima Pramac Yamaha, meskipun kontraknya berlaku hingga 2026.
BACA JUGA:Marquez Buka Suara Soal Jorge Martin: Ada Alasan di Balik Semuanya
Martin sendiri pernah terlibat sengketa serupa pada 2020, saat ia hengkang dari KTM demi debut MotoGP bersama Pramac-Ducati, memanfaatkan klausul di tengah molornya musim akibat pandemi.
Di tengah gelombang ketidakpastian ini, Salucci mengenang komitmen sahabatnya, Valentino Rossi.
Ia menceritakan bagaimana Rossi tetap teguh menyelesaikan kontraknya bersama Ducati pada 2011 dan 2012, meski menghadapi kesulitan luar biasa.
Dua musim itu menjadi yang paling sulit dalam karier The Doctor, di mana Ia gagal meraih kemenangan dan hanya mengumpulkan tiga podium.
BACA JUGA:Optimisme Massimo Rivola: Relasi Aprilia dan Jorge Martin Tetap Kuat