Minyak rem yang masih segar membantu menjaga respons pengereman tetap pakem. Kalau sudah terlalu lama, apalagi tercampur air, performanya akan menurun drastis.
2. Mencegah Risiko Rem Overheat
Minyak rem yang terkontaminasi membuat sistem pengereman lebih mudah panas. Kalau terlalu panas, bisa memicu kegagalan rem. Kondisi ini sering tak terdeteksi sampai akhirnya benar-benar kejadian.
3. Hindari Karat dan Kerusakan Komponen
Air yang terserap dalam minyak rem bisa menyebabkan karat pada saluran dan silinder rem. Selain itu, bisa merusak seal dan komponen karet lain yang ada di dalam sistem. Hal ini memicu terjadinya kebocoran atau bahkan kerusakan permanen.
BACA JUGA:Ingin Mengganti Minyak Rem? Ikuti Langkah-langkah Berikut Bradsis
BACA JUGA:Ternyata Minyak Rem Ada Jenisnya Lho, Bahaya Kalau Tertukar
Kapan Sebaiknya Minyak Rem Dikuras?
Idealnya, pengurasan minyak rem pada sepeda motor dilakukan setiap 2 tahun sekali atau 20.000-25.000 km, mana yang lebih dulu tercapai.
Tapi, kalau warna minyak rem sudah berubah jadi keruh atau kecokelatan, volumenya berkurang, itu tandanya harus segera diganti!