MOTOREXPERTZ.COM -- Benarkah dunia MotoGP kehilangan pamornya setelah Valentino Rossi pensiun pada tahun 2021 lalu? Berikut ulasannya.
Valentino Rossi bukan hanya sekedar pembalap MotoGP. Ia adalah ikon dari wajah MotoGP selama lebih dari dua dekade.
Sejak debutnya di kelas premier pada tahun 2000, Rossi bukan hanya mengoleksi kemenangan dan gelar juara dunia, tapi juga membawa semangat, drama, dan hiburan yang membuat MotoGP dicintai oleh jutaan penggemar di seluruh dunia.
BACA JUGA:Tampil Gemilang, Badly Ayatullah Raih Back to Back Podium di IATC Sepang 2025
BACA JUGA:Diserbu Pengunjung, Honda PCX 160 dan CUV e: Banjir Peminat Test Ride di GIIAS 2025
Namun sejak ia resmi memutuskan untuk pensiun pada akhir musim 2021, banyak yang bertanya-tanya, apakah MotoGP kehilangan karakternya?
Tak dapat dipungkiri dan memang harus diakui jika memang Valentino Rossi bukan pembalap biasa. Ia punya karisma langka yang membuatnya disukai bukan hanya oleh fans MotoGP, tapi juga orang yang sebelumnya tidak tertarik pada balap motor.
Gaya selebrasinya yang jenaka, helm-helm unik penuh pesan, dan pertarungan legendaris melawan rival-rival seperti Max Biaggi, Sete Gibernau, Casey Stoner, Jorge Lorenzo, hingga Marc Marquez, semua itu menjadi bagian penting dalam sejarah MotoGP.
BACA JUGA:Yamaha Siapkan Motor Bebek Petualang PG-155, Usung Mesin R15?
BACA JUGA:5 Pembalap Muda Indonesia Digembleng di 'Kandang' Valentino Rossi, Begini Keseruannya!
Valentino Rossi juga terbilang sangat cerdas dan pandai membangun cerita. Entah lewat drama di lintasan atau persaingan panas, Rossi selalu tahu cara membuat MotoGP terasa hidup dan penuh emosi.
Dengan kepergiannya, banyak yang merasa kehilangan elemen hiburan yang selama ini menjadi daya tarik utama pada ajang balap motor tertinggi di dunia, MotoGP.
Beberapa tahun terakhir setelah Valentino Rossi pensiun, MotoGP menghadapi penurunan penonton, baik secara langsung di tribun penonton sirkuit maupun lewat siaran televisi.
Tentu, ada banyak faktor yang memengaruhi, mulai dari pandemi virus Covid-19, perubahan regulasi, hingga kurangnya rivalitas besar.
Tapi satu hal yang jelas dan pasti, tidak ada lagi sosok yang menjadi "tokoh utama" di MotoGP.