MOTOREXPERTZ.COM -- Berikut adalah alasan kenap rem belakang lebih sering terasa lost alias blong dibandingkan rem depan.
Pernahkah kalian merasakan rem belakang lebih sering lost atau terasa blong saat dipakai untuk berkendara daripada rem depan?
Kalau sudah begini, pastinya sangat menyebalkan bukan? Apalagi saat sedang dipakai dijalan dan berada di jalanan turunan.
Buat banyak pengendara motor, rem belakang punya peran penting sebagai pengontrol keseimbangan sekaligus membantu pengereman halus.
BACA JUGA:Cara Cek Kampas Rem Sendiri di Rumah Tanpa Bongkar Berlebihan
BACA JUGA:Tanda-tanda Kampas Rem Sudah Minta Diganti, Jangan Anggap Enteng!
Tapi satu keluhan yang sering muncul adalah rem belakang terasa lost, alias seperti nggak menggigit, kurang pakem, atau responsnya telat saat diinjak.
Fenomena ini umum terjadi di motor matic, sport, maupun bebek, dan penyebabnya ternyata cukup beragam.
1. Kampas Rem Mulai Tipis
Penyebab paling umum adalah kampas rem yang sudah menipis. Semakin tipis kampas, semakin jauh jarak tekanan sebelum rem menggigit. Akhirnya, saat diinjak, rem terasa ngelos dan butuh tekanan lebih kuat.
Pengendara harian sering nggak sadar karena proses penipisannya bertahap. Ciri kampas tipis biasanya suara gesekan kasar, rem panas berlebihan, atau roda belakang terasa kurang menggigit saat pengereman mendadak.
Solusi: rutin cek kampas setiap servis atau minimal sebulan sekali untuk pemakaian padat.
2. Cairan Minyak Rem (Untuk Rem Hidrolis) Mulai Menurun
Khusus motor sport atau matic dengan rem belakang cakram, minyak rem punya peran besar. Jika volumenya kurang atau sudah lama tidak diganti, tekanan hidrolik jadi lemah. Akibatnya pedal rem terasa empuk, ngelos, atau responsnya lambat.
Selain volume yang menurun, minyak rem juga bisa menyerap uap air dari udara—terutama motor yang sering kehujanan atau dicuci. Uap air ini bikin tekanan hidrolik tidak konsisten.