MOTOREXPERTZ.COM --- Motor yang baru saja diganti kampas remnya memang terasa lebih segar, tetapi banyak pemilik motor yang salah kaprah dan langsung percaya diri membawa motor dalam kecepatan tinggi.
Padahal, setelah penggantian kampas rem, kamu harus tetap berhati-hati karena kampas baru tidak langsung memberikan daya pengereman yang maksimal.
Kampas rem memiliki masa inreyen, yaitu periode adaptasi di mana permukaannya belum menempel sempurna pada piringan cakram.
Pada kondisi ini, daya cengkram kampas rem baru memang belum sekuat kampas lama yang sudah menyesuaikan bentuk dengan piringan.
BACA JUGA:Resmi Ditutup! Ini Dia Daftar Pemenang Tiket Gratis GJAW 2025 dari Motorexpertz.com
BACA JUGA:Drama Regulasi MotoGP 2026: Winglet Jok Masuk Radar Larangan FIM
Permukaan kampas baru belum menapak utuh di cakram lama yang mungkin sudah aus atau memiliki alur.
Jika tiba-tiba kamu melakukan hard braking sementara kondisi kampas belum optimal, jarak pengereman bisa menjadi lebih jauh dan pengereman terasa kurang pakem.
Gejala ini wajar terjadi di semua jenis kampas rem, bukan berarti produknya bermasalah. Bahkan, faktor lain seperti piringan cakram yang sudah menipis juga dapat membuat proses adaptasi kampas rem menjadi lebih lama.
Kondisi tersebut memperlambat kemampuan kampas untuk mencengkram cakram secara maksimal.
BACA JUGA:Tinggal Beberapa Hari Lagi, Polytron Beri Diskon Rp 7 Juta untuk Pembeli FOX-350 di GJAW 2025
BACA JUGA:Seri Pamungkas Yamaha Cup Race 2025 Siap Digelar di Tasikmalaya Akhir Pekan Ini
Jadi, kalau kamu baru mengganti kampas rem, perhatikan cara berkendaranya. Hindari kebut-kebutan, beri waktu kampas rem untuk beradaptasi dengan piringan cakram agar bisa bekerja optimal.
Setelah kampas benar-benar menapak sempurna barulah kamu boleh membawa motor dengan kecepatan yang lebih tinggi untuk memastikan keselamatan berkendara tetap terjaga.