Dalam kasus ini, pembalap-pembalap muda seperti di kelas Moto3 kerap terjadi kecelakaan karena emosional para rider tak terkontrol di atas lintasan.
Jika melihat aturan trek limit saat ini, para pembalap diberi kelonggaran hingga empat kali melewati trek limit selama balapan berlangsung.
"Sekarang ada beberapa kelonggaran ini, tak ada lagi batas trek. Saat ini bisa terus melaju dengan hanya dibatasi cat hijau saja.
"Menurut saya itu tidak membantu situasi, rider tidak takut lagi karena tak ada tepi trek. Padahal kalau dulu, ketika masih menggunakan rumput hijau, semua pembalap harus memikirkan dirinya sendiri,"
"Tetapi kalau sekarang, 'Hei, saya akan menghajarnya dan tidak masalah jika saya melaju di luar trek, karena ada keleluasaan trek di sana," ungkap Stoner, dikutip Motorexpertz.com dari Motorsport.com.
Stoner dengan tegas jika semua pembalap wajib saling menghormati ketika di atas trek.
BACA JUGA:Brak! Honda Vario-Ferrari Adu Kambing di Lampu Merah Simpang Tol BORR Bogor, Siapa yang Salah?
+++++
Casey Stoner menilai jika aturan trek limit di MotoGP kurang tegas|MotoGP|
Dengan aturan trek limit MotoGP saat ini, justru memicu terjadi perselisihan antar pembalap.
Bahkan, kata Stoner, bukan hanya di kelas Moto3 yang digeluti para pembalap muda, di kelas seperti MotoGP pun kerap terjadi hal-hal yang dapat merugikan sesama pembalap.
"Saya pikir semua orang perlu belajar untuk lebih menghormati satu sama lain,"
"Saya tak berpikir ini hanya pembalap muda yang menjadi penyebabnya. Saya telah melihat banyak pembalap yang lebih kawakan dan berpengalaman masih melakukan hal serupa.
"Saya pikir itu semua berawal dari aturan dan hukumannya mungkin nggak cukup jera dan tidak definitif serta tak cukup jelas.