Pertamina |Foto: dok. Pertamina|
JAKARTA, MOTOREXPERTZ.COM - Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersunsidi seperti Pertalite dan Solar Resmi mengalami kenaikan pada Sabtu, 3 September 2022.
Hal itu diumumkan langsung oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
BACA JUGA:Otobursa Tumplek Blek 2022 Hadir Kembali Hadir Targetkan 50 Ribu Pengunjung
BACA JUGA:Ada Street Race di Kemayoran, Ini Rekayasa Lalulintasnya
Harga Pertalite yang semula Rp 7.650 per liter kini naik menjadi Rp 10.000. Sementara itu, BBM jenis solae juga mengalami kenaikan harga dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter.
Tak hanya BBM bersubsidi saja yang mengalami kenaikan harga. BBM non subsidi jenis Pertamax juga mengalami penyesuaian harga menjadi Rp 14.500 per liter.
BACA JUGA:Deklarasi Stop Balap Liar Warnai Seri 4 Street Race Kemayoran
BACA JUGA:Viral, Luhut Pastikan Jokowi Tetap akan Naikan Harga BBM Subsidi
Kendati demikian, Pertamina memastikan ketersediaan stok Pertalite dan Solar, serta proses distribusinya ke SPBU berjalan dengan maksimal di tengah meningkatnya konsumsi masyarakat.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting melanjutkan, selain meningkatnya konsumsi, mengatakan bahwa menjaga stok dan penyaluran Pertalite dan Solar menjadi sangat penting mengingat saat ini konsumsinya sekitar 85% dari total konsumsi BBM nasional.
+++++
Pertamina |Foto: dok. Pertamina|
“Jadi saat ini kondisinya adalah sebuah kombinasi, yakni meningkatnya rata-rata konsumsi harian masyarakat serta tingginya porsi konsumsi Pertalite dan Solar secara nasional. Kebutuhan yang sangat besar ini harus diimbangi dengan ketersediaannya, dan Pertamina berkomitmen untuk terus memenuhi kebutuhan ini,” jelas Irto.
Irto mengatakan bahwa ketahanan stok Pertalite dan Solar pada 2 September ini berada diangka yang aman, Pertalite di level 18 hari, Solar di level 20 hari, dan terus diproduksi.