Francesco Bagnaia: Sudah Waktunya MotoGP Ubah Sistem Poin
Bagnaia, Martin, Marquez, Malaysian MotoGP--Crash
JAKARTA, MOTOREXPERTZ.COM -- Francesco Bagnaia buka suara soal sistem penilaian MotoGP yang katanya udah "kuno". Sistem ini udah dipakai sejak 1993, bahkan sebelum dia lahir.
Tapi dengan hadirnya balapan Sprint sejak 2023 yang nambahin 12 poin ekstra setiap akhir pekan (di luar 25 poin buat pemenang GP utama), Bagnaia ngerasa udah waktunya ada sedikit perubahan biar lebih adil dan relevan.
“Ini adalah sistem penilaian yang sudah ada sejak lama, bahkan sebelum balapan Sprint dimulai, yang banyak mengubah sistem perolehan poin di akhir pekan balapan,” kata Bagnaia.
Dia juga usul, mungkin perlu ada "bonus" buat pembalap yang berhasil menang di kedua balapan per akhir pekan atau buat yang berhasil catatkan lap tercepat.
BACA JUGA:Tes YZF-R9: Aldi Satya Mahendra Tunjukkan Kemajuan Positif Menuju World Supersport 2025
BACA JUGA:Enam Teknisi AHM Siap Berkompetisi di AOC 2024, Unjuk Keahlian di Ajang Internasional
Menurutnya, ini bisa jadi cara keren buat kasih apresiasi ke pembalap yang konsisten tampil ngebut.
Musim ini, Bagnaia harus rela kalah dari Jorge Martin dalam perebutan gelar MotoGP dengan selisih 10 poin aja.
Meski Bagnaia lebih sering menang GP hari Minggu (11 kali berbanding 3 milik Martin), Martin unggul besar di Sprint.
Tapi Bagnaia juga sadar, sistem poin sekarang bikin dirinya tetap kompetitif meski delapan kali gagal cetak poin (lima di Sprint, tiga di GP).
BACA JUGA:Keseruan Yamaha Geber Cianjur, Hadirkan Promo Spesial Hingga Games Seru Bagi Pengunjung
“Sistem ini sebenarnya cukup seimbang karena tetap kasih kesempatan buat saya meski sering nggak cetak poin,” ucapnya.
Namun, Bagnaia tetap ngerasa perlu ada "sesuatu yang lebih" buat ngeimbangin pengaruh Sprint di kejuaraan.
Temukan konten motorexpertz.com menarik lainnya di Google News
- Tag
- Share
-