Awas! Tekanan Angin Kurang Sedikit Aja Bisa Bikin Ban Motor Bocor, Ketahui Penyebab Lainnya

JAKARTA, MOTOREXPERTZ.COM - Tekanan angin pada ban motor seringkali dianggap sepele.

Padahal, menjaga tekanan angin sesuai rekomendasi pabrikan bukan hanya soal kenyamanan berkendara, tetapi juga menyangkut keselamatan dan daya tahan ban itu sendiri.

Beberapa hal berbahaya dapat terjadi yang meningkatkan potensi kebocoran

1. Rentannya Dinding Samping Ban Terhadap Benturan. Tekanan angin yang kurang membuat dinding samping ban menjadi lebih lentur dan mudah melengkung.

BACA JUGA:Shockbreaker Motor Tabung vs Non-Tabung, Mana Lebih Unggul?

Akibatnya, saat motor melewati lubang, polisi tidur, atau tepi jalan yang tajam, dinding samping ban lebih berisiko terjepit antara pelek dan objek tersebut.

Tekanan yang berlebihan pada dinding samping ini dapat menyebabkan kerusakan struktural, seperti robekan atau benjolan, yang berujung pada kebocoran.

2. Peningkatan Risiko "Pinch Flat" (Khusus Ban Tubetype). Pada ban tubetype, tekanan angin yang rendah sangat meningkatkan risiko pinch flat atau "ban dalam terjepit".

Saat ban menghantam objek keras dengan tekanan angin kurang, ban luar akan tertekan hingga pelek, menjepit ban dalam di antaranya. Tekanan ini seringkali cukup untuk membuat ban dalam robek atau bocor.

BACA JUGA:Nicolo Bulega Tak Terbendung, Cetak Hat-Trick Sempurna di WorldSBK Italia 2025

3. Distribusi Beban yang Tidak Merata. Tekanan angin yang kurang menyebabkan area kontak ban dengan jalan menjadi lebih besar dan tidak merata.

Hal ini memicu tekanan yang lebih tinggi pada bagian-bagian tertentu dari ban, terutama saat menikung atau membawa beban berat.

Tekanan berlebih yang berulang pada area yang sama dapat melemahkan struktur ban dan membuatnya lebih rentan terhadap kerusakan akibat tusukan atau benturan.

4. Peningkatan Panas Berlebih. Ban dengan tekanan angin kurang memiliki area kontak yang lebih besar dengan jalan, yang menghasilkan gesekan lebih banyak.