BILED Memang Terang, Tapi Perhatikan Juga Sisi Gelapnya!

BACA JUGA:Honda Kembali Bikin Kejutan! Rilis Motor Kopling Pertama dengan Fitur Idling Stop

Modifikasi sistem penerangan kendaraan bermotor di Indonesia memiliki aturan tersendiri.

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan mengatur persyaratan teknis kendaraan, termasuk sistem penerangan.

Melakukan modifikasi yang tidak sesuai standar, seperti intensitas cahaya yang berlebihan atau arah sorot yang menyilaukan, dapat melanggar peraturan dan berpotensi dikenakan sanksi tilang.

Selain itu lampu Biled juga memiliki beberapa potensi bahaya antara lain menyilaukan pengendara lain yang dapat menyebabkan risiko kecelakaan.

BACA JUGA:Ratusan Bikers Sulsel Jalin Silaturahmi Rayakan Satu Dekade NMAX di Puncak Malino

Selanjutnya penurunan visibilitas pada diri sendiri  karena cahaya BiLED yang terlalu terang dan tidak fokus justru dapat memantul pada air hujan atau kabut, menciptakan efek glare yang mengganggu pandangan pengendara sendiri.

Beberapa jenis lampu Biled dapat menghasilkan panas berlebih.

Panas ini dapat merusak reflektor lampu asli motor, kabel-kabel di sekitarnya, atau bahkan komponen plastik lainnya.

Pemasangan yang tidak benar atau kualitas Biled yang buruk dapat menghasilkan fokus cahaya yang berantakan.

BACA JUGA:Keunggulan Oli Sintetik untuk Motor: Perlindungan Maksimal dan Performa Optimal

Melakukan modifikasi pada sistem kelistrikan motor, termasuk pemasangan lampu yang tidak sesuai standar pabrikan, berpotensi menggugurkan garansi motor.

Modifikasi lampu motor menjadi BiLED menawarkan peningkatan cahaya dan estetika, namun memiliki kekurangan biaya, kerumitan pemasangan, serta potensi bahaya bagi keselamatan.

Pertimbangkan dengan matang kualitas produk, teknisi pemasangan, dan regulasi yang berlaku sebelum memutuskan. Utamakan selalu keselamatan berkendara.