Terungkap! Ini Alasan MotoGP Jarang Digelar Malam Hari
MotoGP Jerman 2024--Aprilia
2. Risiko Keselamatan Lebih Tinggi
Balapan malam memang keren, tapi tetap ada risiko. Meski pencahayaan dibuat terang, penglihatan pembalap tetap tidak sebaik siang hari. Bayangan kecil, pantulan cahaya, atau sedikit kabut bisa berakibat fatal saat kecepatan sudah tembus 300 km/jam.
Selain itu, suhu yang lebih dingin di malam hari bisa bikin ban dan aspal lebih licin. Grip ban bisa menurun drastis kalau suhu trek terlalu rendah, apalagi di awal balapan saat ban belum panas sempurna.
3. Masalah Logistik dan Jam Kerja Kru
MotoGP bukan cuma soal balapan pembalapnya. Ada ratusan kru, mekanik, marshal, kamera, hingga tim penyiaran yang bekerja di balik layar.
Kalau balapan digelar malam, otomatis semua orang harus kerja lembur dan lebih lama, termasuk bongkar-pasang paddock, setting motor, hingga pengiriman logistik ke sirkuit selanjutnya. Ini bikin jadwal makin padat dan melelahkan untuk semua tim.
4. Penyesuaian dengan Waktu Siaran Global
MotoGP ditonton jutaan orang di seluruh dunia. Balapan malam di satu negara bisa jadi tayang dini hari atau pagi buta di negara lain.
Contohnya, kalau MotoGP malam di Asia, penonton di Eropa bisa harus bangun jam 3 pagi buat nonton.
Ini tentu tidak ideal untuk rating dan penonton global. Maka dari itu, siaran siang atau sore tetap jadi pilihan terbaik untuk menjangkau penonton secara luas.
5. Kondisi Cuaca yang Tak Terduga
Di beberapa negara tropis, malam hari justru lebih sering turun hujan. Balapan basah di malam hari akan jauh lebih berisiko karena pantulan lampu di permukaan basah bisa menyilaukan dan mengaburkan visibilitas.
Pihak MotoGP jelas sangat mengutamakan keselamatan dan cuaca malam hari yang tak terprediksi jadi faktor tambahan yang membuat mereka lebih memilih balapan di siang hari.
Temukan konten motorexpertz.com menarik lainnya di Google News
- Tag
- Share
-


