Evolusi Mesin Honda C-Series di Indonesia: Dari Astrea hingga Supra
Evolusi Mesin Honda C-Series di Indonesia: Dari Astrea hingga Supra--Istimewa
JAKARTA, MOTOREXPERTZ.COM--Bagi masyarakat Indonesia, motor bebek bukan sekadar alat transportasi, melainkan sahabat perjalanan sehari-hari. Jika berbicara soal motor bebek, nama Honda C-Series menjadi ikon yang sulit tergantikan.
Dari era Astrea di tahun 1980-an hingga hadirnya Honda Supra di awal 2000-an, mesin ini menjadi saksi perubahan gaya hidup dan mobilitas masyarakat Indonesia.
BACA JUGA:Asal-Usul dan Arsitektur Mesin Honda C-Series: Kecil, Irit, dan Tangguh
BACA JUGA:Melesat Bersama CRF250R, Crosser Astra Honda Raih Double Podium di Seri Kelima Kerjurnas MX 2025
Pada awal 80-an, Honda memperkenalkan Astrea dengan mesin C-Series yang terkenal tangguh. Motor ini langsung meraih popularitas berkat konsumsi bahan bakarnya yang sangat hemat.
Banyak cerita bahwa Astrea mampu menempuh lebih dari 60 km hanya dengan satu liter bensin.
Selain itu, Astrea dikenal mudah dirawat. Suku cadangnya melimpah, bengkel umum mampu menangani perbaikan, dan mesinnya jarang bermasalah. Tak heran bila Astrea mendapat julukan “motor sejuta umat”.
Bahkan hingga kini, masih banyak Astrea yang tetap setia mengaspal sebagai bukti ketangguhan mesin C-Series.
BACA JUGA:Hasil MotoGP Hungaria 2025: Marc Marquez Tak Terkejar, Makin Kokoh di Puncak Klasemen!
Memasuki akhir 90-an, giliran Honda Supra melanjutkan estafet kejayaan. Mesin C-Series tetap dipertahankan, namun dengan penyempurnaan agar lebih bertenaga tanpa mengorbankan efisiensi.
Desain yang lebih modern membuat Supra kian diminati berbagai kalangan, dari pekerja harian hingga pelajar.
Popularitasnya begitu besar hingga slogan “Rajanya Motor Bebek” melekat kuat pada Supra, mencerminkan dominasinya di pasar motor Indonesia.
Evolusi Mesin Honda C-Series di Indonesia: Dari Astrea hingga Supra--Istimewa
Temukan konten motorexpertz.com menarik lainnya di Google News
- Tag
- Share
-


