BBM Etanol 10 Persen Akan Diterapkan, Ketahui Logam Mana yang Aman dan yang Mudah Korosi
Mitos Atau Fakta BBM Beroktan Tinggi Bikin Awet Mesin Motor?--Cardosystems
JAKARTA, MOTOREXPERTZ.COM -- Pemerintah berencana mencampur bahan bakar minyak (BBM) dengan etanol sebanyak 10 persen. Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari upaya memperkuat program energi hijau dan mengurangi emisi karbon.
Namun, kebijakan tersebut memunculkan kekhawatiran baru di kalangan pengguna kendaraan bermotor, terutama terkait potensi munculnya karat di tangki bahan bakar dan sistem injeksi.
Secara kimiawi, etanol murni sebenarnya tidak bersifat korosif. Namun, ketika dicampur dengan bensin, senyawa ini bisa menjadi korosif terhadap logam dan material tertentu dalam sistem bahan bakar kendaraan.
Etanol memiliki sifat polar dan higroskopis karena mengandung gugus –OH (hidroksil), sehingga mudah menyerap air dari udara.
BACA JUGA:Ketika Santri Unjuk Kemampuan di Lapangan, SMA Ar Rohmah Juarai Honda DBL Malang 2025
Air yang larut di dalam campuran bensin dan etanol inilah yang kemudian membentuk elektrolit, dan menjadi penyebab utama terjadinya korosi pada logam.
Campuran etanol dan bensin yang mengandung air dapat menghantarkan listrik (elektrolit), mempercepat proses korosi galvanik pada logam tertentu.
Dalam proses ini, etanol bisa melarutkan lapisan pelindung logam seperti aluminium oksida. Ketika etanol bercampur dengan air dan oksigen, terjadi reaksi elektrokimia yang mempercepat terbentuknya karat.
Dalam jangka panjang, etanol dapat teroksidasi oleh udara atau mikroorganisme menjadi asam asetat (CH₃COOH) yang bersifat korosif terhadap logam, memperparah kerusakan pada tangki, pipa bahan bakar, dan injektor.
BACA JUGA:Gresini dan Trackhouse Sukses Buktikan Tim Satelit Bukan Sekadar Pelengkap di MotoGP 2025
Tingkat ketahanan logam terhadap etanol pun berbeda-beda. Baja karbon tergolong mudah berkarat, aluminium memiliki ketahanan sedang namun tetap bisa rusak bila terpapar air, sedangkan tembaga dan kuningan sangat rentan karena etanol dapat melarutkan ion Cu.
Di sisi lain, stainless steel tipe 316L termasuk tahan terhadap korosi, begitu juga dengan material non-logam seperti teflon, viton, dan PTFE yang terbukti aman.
Temukan konten motorexpertz.com menarik lainnya di Google News
- Tag
- Share
-


