Perbedaan Sistem Karbu dan Injeksi pada Motor, Mana Lebih Awet?

Sistem injeksi (FI) menggunakan sensor elektronik untuk menentukan jumlah bensin yang tepat, lalu menyemprotkan bensin melalui injector. 

ECU membaca data dari sensor-sensor seperti TPS, EOT, dan MAP untuk menentukan campuran paling ideal.

Kelebihan injeksi:

• Lebih irit dan responsif.
• Campuran bensin lebih akurat.
• Mudah dihidupkan di kondisi apa pun.
• Emisi lebih bersih.

Kekurangannya:

• Perbaikannya butuh alat khusus (scanner).
• Komponen lebih mahal.
• Tidak bisa disetel manual tanpa perangkat khusus.

Mana yang Lebih Awet?

Bicara keawetan, sebenarnya tergantung perawatan, bukan hanya sistemnya. Tapi kalau dilihat dari teknologi dan ketahanan komponen, injeksi umumnya lebih awet karena:

1. Setelan Tidak Gampang Berubah

Pada karbu, setelan udara-bensin mudah meleset karena kotoran atau perubahan suhu. Pada injeksi, semua dikontrol sensor dan ECU, sehingga tetap konsisten.

2. Komponen Tertutup dan Lebih Bersih

Injector bekerja di sistem yang tertutup. Karbu lebih mudah kotor oleh debu, bensin jelek, atau endapan, sehingga butuh perawatan lebih sering.

3. Konsumsi Bensin Lebih Stabil

Pembakaran lebih sempurna membuat mesin tidak cepat "ngeden" dan tidak menimbulkan kerak berlebih, sehingga jangka panjangnya mesin lebih sehat.

Namun, bukan berarti karbu tidak awet. Karburator bisa sangat tahan lama kalau rutin diservis dan pakai bensin bersih. Bahkan banyak motor tua karbu yang masih bandel sampai sekarang.

BACA JUGA:Kocak! Seekor Sapi Mampu Bubarkan Aksi Balap Liar hingga Ada yang Terluka

BACA JUGA:Panik! Dihampiri Anak Gajah, Pengendara Ini Pilih Lari daripada Naik Motor

Biaya Perawatan, Mana yang Lebih Murah?

Karbu lebih murah dan gampang diperbaiki. Kamu bisa setel sendiri di rumah. Injeksi lebih jarang rusak, tapi kalau rusak sekali, biaya part-nya bisa lebih mahal. Contoh: fuel pump atau injector.