WorldSBK Revisi Aturan Aliran Bahan Bakar

WorldSBK Revisi Aturan Aliran Bahan Bakar

WorldSBK Revisi Aturan Aliran Bahan Bakar---WorldSBK

JAKARTA, MOTOREXPERTZ.COM -- Jelang putaran Emilia-Romagna musim 2025 di Sirkuit Misano World Circuit Marco Simoncelli, World Superbike (WorldSBK) mengumumkan perubahan fundamental pada regulasi keseimbangan performa berbasis aliran bahan bakar

Revisi ini dirancang untuk memastikan level kompetitif yang lebih merata dan adil di antara beragam pabrikan yang berlaga, menanggapi kritik yang sebelumnya muncul mengenai sistem lama.

Sebelumnya, WorldSBK mengimplementasikan sistem penyesuaian performa yang bersifat bertahap, terbagi dalam tiga tingkatan. 

Penyesuaian ini diterapkan setelah setiap titik pemeriksaan konsesi atau concessions checkpoint, yang biasanya terjadi setiap dua putaran kejuaraan. 

BACA JUGA:Jadwal Lengkap WorldSBK & WorldSSP Misano 2025: Persaingan Sengit di Italia Siap Dimulai

Namun, metode ini menuai protes, terutama dari bintang BMW Toprak Razgatlioglu. 

Ia secara terbuka mengeluhkan bahwa timnya BMW, menerima pengurangan performa yang identik dengan Ducati, meskipun karakteristik motor dan tantangan yang dihadapi kedua pabrikan tersebut sangat berbeda. 

Razgatlioglu berpendapat bahwa pendekatan satu ukuran untuk semua ini kurang tepat dan menghambat potensi sebenarnya dari motor dan pembalap.

Menanggapi masukan dan demi menciptakan lingkungan balap yang lebih adil, Komisi Superbike kini mengambil langkah berani. 

BACA JUGA:Strategi Aldi Satya Mahendra di Misano: Manfaatkan Pengalaman untuk WorldSSP

Mulai dari Titik Pemeriksaan 3, WorldSBK akan resmi mengadopsi sistem penalti linier yang baru. 

Ini berarti penyesuaian performa tidak lagi dilakukan dalam langkah-langkah diskrit yang kaku, melainkan akan dihitung dan diterapkan secara proporsional. 

Dengan demikian, diharapkan setiap penalti atau konsesi akan lebih akurat merefleksikan perbedaan performa aktual di lintasan, memastikan tidak ada pabrikan yang dihukum terlalu berat atau diuntungkan secara tidak proporsional.

Selain transisi ke model penalti linier, Komisi Superbike juga memperketat beberapa ketentuan penting terkait evaluasi performa. 

Temukan konten motorexpertz.com menarik lainnya di Google News

Tag
Share
Berita Lainnya