Sisa 3 Seri, Veda Ega Pratama Bidik Hasil Maksimal di JuniorGP Misano 2025

Sisa 3 Seri, Veda Ega Pratama Bidik Hasil Maksimal di JuniorGP Misano 2025

Pembalap Asal Indonesia di JuniorGP 2025, Veda Ega Pratama--AHM

JAKARTA, MOTOREXPERTZ.COM -- Setelah menorehkan sejarah sebagai pebalap Indonesia pertama yang finis runner-up di Red Bull Rookies Cup, Veda Ega Pratama kembali ke Misano dengan semangat baru.

Kali ini, sirkuit Marco Simoncelli menjadi panggung pembuka paruh kedua FIM JuniorGP 2025 yang akan ia jalani bersama Astra Honda Racing Team dan Junior Talent Team.

Paruh pertama musim tak berjalan mulus. Cedera di Estoril sempat membuat langkahnya tersendat. Meski begitu, Veda mampu tiga kali finis di 15 besar dan kini mengoleksi 22 poin, menempati peringkat ke-13 klasemen.

“Saya tahu kami semakin baik, tetapi itu tidak cukup, jadi kami harus berusaha lebih lagi agar bisa bersaing dengan para pebalap tercepat dan lebih percaya diri saat memacu motor agar lebih siap menghadapi musim depan,” ucapnya.

BACA JUGA:Hasil Manis untuk Indonesia, Veda Ega Pratama Akhiri Rookies Cup 2025 Sebagai Runner Up

Tahun ini juga jadi pengalaman pertama Veda menunggangi Honda NSF250RW. Adaptasi bukan perkara mudah, terlebih menghadapi lintasan-lintasan baru seperti Jerez dan Magny Cours. Namun, ia tak kehilangan rasa percaya diri.

"Saya fokus untuk belajar setiap kali keluar pit dengan motor ini karena saya tahu kami masih punya ruang untuk berkembang terkait setting motor, terutama di beberapa sirkuit, seperti Jerez, saya sedikit kesulitan karena karakter sirkuitnya," tambah Veda.

"Jadi, saya tahu kami melakukan penyesuaian di setiap sirkuit yang kami datangi dan ini bisa saya dapatkan dengan melakukan banyak lap," jelasnya.

Sejak pindah ke Spanyol empat bulan lalu, keseharian Veda berubah total. Hidup bersama pebalap Junior Talent Team lain di Catalunya membuat rutinitasnya padat dengan latihan fisik.

BACA JUGA:Veda Ega Pratama Gagal Finis, Brian Uriarte Kunci Gelar Red Bull Rookies Cup 2025 Seteleha Menang Race 1 San Marino

Walau begitu, kerinduan terhadap keluarga dan makanan Indonesia tak bisa ia sembunyikan.

“Tentu saja saya sangat merindukan Indonesia, terutama makanan dan keluarga. Namun, saya ingin mewujudkan mimpi dan saya harus tinggal di sini,” kata pembalap asal Gunungkidul, Yogyakarta itu.

Jika ada momen yang paling berkesan, Veda menyebut adalah Aragon. Finis keenam di balapan pertama memberi keyakinan bahwa podium bukanlah mimpi kosong. Sebaliknya, momen tersulit datang di awal musim, saat ia harus berjuang pulih dari cedera.

Kini, fokus Veda tertuju pada tiga putaran tersisa, yakni Misano, Catalunya, dan Valencia. Targetnya jelas, setidaknya sekali naik podium sebelum musim berakhir.

Temukan konten motorexpertz.com menarik lainnya di Google News

Tag
Share
Berita Lainnya
APPS ME
WAHANA
Berita Terpopuler
kyoto rangers