JAKARTA, MOTOREXPERTZ.COM - Seorang driver ojek online (ojol) di Tangerang Selatan bernama Angga (28), mengeluh karena setiap hari harus mengeluarkan biaya Rp 50 ribu untuk menyewa motor listrik.
Angga terpaksa harus menggunakan motor listrik karena tidak memiliki kendaraan pribadi yang bisa digunakan untuk bekerja.
Namun Angga mengeluh pemasukannya terkadang hanya cukup untuk membawar sewa motor listrik yang ia gunakan.
BACA JUGA:Terancam Batal, Subsidi Motor Listrik Tak Masuk Alokasi APBN 2023
Mengutip Motorplus-online.com, Angga mengatakan ia terpaksa menggunakan motor listrik karena kendaraan sebelumnya ditarik leasing.
Angga yang sudah sejak 2018 menjadi driver ojol, akhirnya ditawari menggunakan motor listrik. Dikatakan Angga, rata-rata driver ojol yang menggunakan motor listrik karena tidak punya motor lain untuk narik.
Diungkapkan Angga, ia ditawari perusahaan mitra penyedia aplikasi ojol untuk menggunakan motor listrik. Tanpa pikir panjang, Angga langsung menerima tawaran itu karena tidak memiliki kendaraan untuk bekerja.
BACA JUGA:PT Piaggio Indonesia Buka Diler Premium Motoplex di Semarang dan Tegal
Hanya saja, biaya sewa motor listrik sebesar Rp 50 ribu per hari cukup memberatkan baginya. Sebab, penghasilannya setiap hari tidak selalu banyak, karena ia hanya mengambil order pengantaran makanan dan paket, tidak mengantar penumpang.
Angga menyebutkan, sewa motor listrik dipotong dari saldo di aplikasi. Dikatakan Angga, narik tidak narik biaya sewa motor listrik tetap Rp 50 ribu per hari.
Angga mengaku tidak berani mengambil order mengantar-jemput penumpang lantaran hal itu berpengaruh pada semakin borosnya pemakaian baterai.
BACA JUGA:Jatuh Akibat Ngerem Mendadak, Pengendara Honda Vario Tewas Terlindas Truk Pertamina
Menurut Angga, jika dua orang yang naik motor listrik, berpengaruh pada baterai yang akan cepat habis. Ia juga menyebutkan tidak bisa jauh-jauh mengantar orderan, kerena kapasitasnya 60 km 1 baterai.
Paling jauh, Angga hanya berani mengemudi ke arah Tanah Abang, Jakarta Pusat. Selama menggunakan transportasi tenaga listrik itu, ia tidak pernah berani berkendara lebih jauh dari Tanah Abang karena takut baterai tidak mencukupi.
Selain itu, pendapatan harian yang tidak seberapa selama pandemi Covid-19 membuat Angga kian terbebani dengan tarif sewa motor listrik yang diterapkan perusahaan mitra.
BACA JUGA:Sinsen Gelar Sarasehan Bersama 23 SMK Mitra Binaan Astra Honda di Jambi
Angga mengaku sehari paling ramai kalau belum dipotong sewa motor listrik, yakni Rp 200.000, dimana bisa mencapai 20 orderan. Namun jika sepi, ia hanya mendapat enam atau tujuh orderan saja.