Salah satu risiko utama adalah penurunan daya cengkeram yang mempengaruhi kemampuan kendaraan untuk bersinggungan dengan permukaan jalan.
Tapak ban yang aus tidak lagi mampu mengekang air di antara alur-alur, meningkatkan risiko tergelincir dan kehilangan kendali, terutama saat berkendara pada permukaan jalan yang basah.
Peningkatan risiko kecelakaan menjadi konsekuensi serius lainnya.
BACA JUGA:Resmi! PLN tidak Menaikan Tarif Listrik Maret 2024, Angin Segar Bagi Pemilik Kendaaran Listrik
Ketika daya cengkeram menurun, waktu pengereman kendaraan pun menjadi lebih lama, meningkatkan peluang terjadinya tabrakan.
Bahkan pada kecepatan yang moderat, kesulitan menghentikan kendaraan dapat berujung pada situasi yang mengancam keselamatan.
Oleh karena itu, pemahaman mengenai keterkaitan antara kondisi tapak ban dan risiko kecelakaan menjadi kunci untuk meningkatkan kesadaran pengendara.
Selain itu, kendaraan dengan ban yang gundul juga dapat mengalami penurunan kontrol di jalan basah.
BACA JUGA:Resmi! PLN tidak Menaikan Tarif Listrik Maret 2024, Angin Segar Bagi Pemilik Kendaaran Listrik
Manuver atau pengereman mendadak pada kondisi ini dapat menjadi tindakan berisiko tinggi, menyebabkan hilangnya keseimbangan dan potensi tergelincir.
Pemahaman akan risiko ini dapat memberikan pemaknaan lebih dalam tentang betapa pentingnya menjaga kondisi ban motor agar selalu dalam batas umur pakai yang aman.
Dalam bagian selanjutnya, kita akan mengeksplorasi tanda-tanda ban motor yang gundul, serta pentingnya melakukan pemeriksaan rutin dan penggantian tepat waktu.
Tanda-tanda Ban Motor Gundul dan Pemeriksaan Rutin
BACA JUGA:Panik! Motor Tidak Mau Hidup? Begini Cara Mengatasinya dengan Cepat
Perubahan pada Alur Ban
Tanda pertama ban motor yang gundul adalah adanya perubahan pada alur atau tapak ban.