Tren Perjalanan Komuter Meningkat, Sewa Beam Mobilty Makin Laris

Kamis 02-05-2024,13:19 WIB
Reporter : M. Iksan
Editor : M. Iksan

“Dan tren penggunaan layanan mikromobilitas bagi para komuter ini sebenarnya merupakan tren global, dimana secara layanan Beam Mobility seperti di Korea Selatan dan Australia serta Selandia Baru didominasi oleh para komuter,” lanjut Ricky.

Sementara itu, Ika Siswanti, Salah Satu Warga Bintaro yang Juga Pengguna Setia Layanan Beam Mobility mengungkapkan "Alasan utama mengapa saya setia menggunakan layanan Beam Mobilty, adalah sebagai sebagai pengguna Commuter Line setiap harinya, saya membutuhkan moda transportasi yang cepat serta efisien dalam hal biaya untuk menuju ke stasiun kereta terdekat, dan hingga detik ini armada Beam Mobility selalu memenuhi ekspektasi saya.” 

BACA JUGA: Aldi Satya Mahendra Masuk Lima Besar Klasemen WorldSSP300 2024

BACA JUGA:Periklindo Komitmen Perkuat Kerja Sama di Sektor Kendaraan Listrik Bersama Dewan Tiongkok

“Beam Mobility juga telah menjadi armada pilihan dibanding moda transportasi lain ketika menjelajah area Bintaro. Berbagai destinasi di sekitar Bintaro sangat mudah dicapai tanpa harus merasa khawatir akan biaya perjalanan yang membengkak. Ini benar-benar memberikan kenyamanan dan kebebasan untuk menjalankan kegiatan sehari-hari saya,” paparnya.

Selama tahun 2023, penggunaan armada Beam Mobility telah berhasil menghindarkan 238-ton CO2 jika dibandingkan dengan emisi CO2 yang dihasilkan unit sepeda motor, data ini diperoleh melalui perhitungan default dari layanan Beam secara real time di 7 area, sehingga didapatkan jumlah trip, unit yang digunakan serta waktu penggunaan. 

Layanan Beam Mobility 

Seluruh armada Beam Mobility sudah dilengkapi dengan teknologi IoT canggih yang disebut Geofence. 

Teknologi ini memungkinkan Beam Mobility untuk memonitor kondisi kendaraan secara real-time, memberi batasan untuk wilayah ataupun area yang bisa dilewati oleh setiap pengendara e-bike Beam, serta secara otomatis dapat mendeteksi jika terdapat permasalahan pada kendaraan Beam. 

Teknologi Geofence juga digunakan untuk mendeteksi ketika armada membutuhkan pergantian baterai.

BACA JUGA:Lima Motor Listrik Keeway EV Resmi Meluncur, Ada Model Dengan Subsidi Melimpah

BACA JUGA:Ini Alasan Harga BBM Pertamina Tak Ikutan Naik Per 1 Mei 2024

Armada Beam Mobility memiliki kecepatan yang dibatasi maksimal 25km/jam. Beam Mobility memastikan armadanya dapat diakses oleh penggunanya, setiap armada dilengkapi dengan petunjuk penggunaan dan petunjuk keselamatan dalam berkendara. 

Selain itu sebagai upaya untuk pengenalan armada Beam Mobility kepada masyarakat lebih dalam, terdapat program pelatihan armada secara cuma-cuma yang disebut Beam Safe Academy.

“Peningkatan perjalanan dengan armada Beam Mobility merupakan upaya kolektif bersama yang dimulai dari kesadaran akan kebutuhan lingkungan yang lebih baik dari masyarakat Indonesia. Kami akan terus mengampanyekan gaya hidup sehat, berkelanjutan dengan armada Beam, serta melakukan ekspansi layanan kami di kota-kota mandiri maupun universitas di Indonesia,” sambung Ricky. 

“Kami juga akan terus menjalankan komitmen untuk terus mengoptimalkan kualitas layanan Beam Mobility dalam hal layanan pelanggan, dan response-time bagi rangers dan Marshals menjadi di bawah 30 menit,” tukasnya.

Kategori :