Saat berhadapan dengan situasi darurat, ingat bahwa pengereman harus dilakukan secara bertahap.
BACA JUGA:Tidak Hanya Pakai Baterai, Ternyata Motor Listrik Honda EM1 e: Gunakan Aki Seperti Honda BeAT
Misalnya, menarik tuas rem depan disusul dengan tuas rem belakang dengan bertahap.
Serta lakukan interval yang konstan agar kecepatan motor menurun secara bertahap tanpa mengunci roda atau menghindari kampas rem menjadi panas.
3. Ketahui jarak waktu untuk pengambilan keputusan di jalan
Menjaga jarak antar kendaraan sangat penting untuk memberi waktu pengambilan keputusan pengereman yang baik. Pada umumnya jarak pandang mata normal seseorang sejauh 30 meter.
BACA JUGA:Fakta Ban Tubeless Motor yang Perlu Bradsis Ketahui
Jarak ini merupakan situasi ideal untuk dapat membaca, memprediksi, dan mengambil keputusan saat berkendara.
Sehingga dalam kondisi normal ini, seseorang dapat merespon bermacam keadaan, mulai dari menangkap sinyal hingga melakukan pengereman.
Dan reaksi pengendara biasanya akan mencerna sinyal bahaya dalam waktu 1,5 detik dan memutuskan untuk melakukan pengereman pada detik berikutnya.
Faktor lainnya seperti kondisi jalan kering atau basah, bobot kendaraan, hingga tingkat visibilitas semuanya akan menjadi faktor pertimbangan sebelum mengambil keputusan di jalan.
BACA JUGA:24 Pembalap Wanita Mulai Tes Ajang FIM Women Circuit Racing World Championship 2024
4. Sadar kondisi sekitar dan jaga jarak aman
Menurut TMC Polda Metro Jaya, semakin rendah kecepatan berkendara maka semakin kecil pula jarak yang harus diterapkan, begitu pula sebaliknya.
Misalnya untuk kecepatan 30km/jam maka jarak aman adalah 30 meter. Sedangkan untuk kecepatan 80km/jam maka jarak aman adalah 80 meter.