JAKARTA, MOTOREXPERTZ.COM-- Indonesia menargetkan penerapan ekonomi sirkular pada periode 2025 hingga 2045.
Konsep ini telah diintegrasikan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) sebagai salah satu strategi utama untuk mencapai ekonomi hijau di Indonesia.
BACA JUGA:Motor Matic Kawasaki Brusky 125 Resmi Dirilis, Jadi Pesaing Honda Vario 125!
BACA JUGA:Yamaha R25 Owners Indonesia (YROI) Rayakan Ultah Satu Dekade di Yogyakarta
Ekonomi sirkular adalah model yang menggunakan pendekatan sistemik untuk meminimalkan penggunaan sumber daya, memperpanjang masa pakai produk, serta mengembalikan sisa produksi dan konsumsi ke dalam rantai nilai.
Salah satu sektor prioritas dalam penerapan ekonomi sirkular adalah elektronik, termasuk pengembangan kendaraan listrik berbasis baterai (KBLBB).
Kendaraan listrik ini diharapkan mampu mengurangi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh sektor transportasi, yang merupakan salah satu kontributor utama perubahan iklim.
BACA JUGA:Arbi Bakal Turun Wild Card Moto3 di GP Aragon Pekan Ini
BACA JUGA:Ini Keuntungan Servis Motor Honda di Bengkel AHASS
Salah satu inisiatif yang mendukung target tersebut adalah pengenalan sistem mikromobilitas sebagai alternatif transportasi untuk mengurangi kemacetan dan emisi karbon (CO2) serta nitrogen dioksida (NO2).
Setelah hampir dua tahun beroperasi di Indonesia, Beam Mobility, perusahaan mobilitas mikro terbesar di Asia Pasifik, mencatat peningkatan pengguna, khususnya untuk layanan baru Beam Solo.
Hingga Agustus 2024, pelanggan Beam Solo meningkat hingga 10X lipat terhitung sejak Februari 2024.
Beam Solo adalah layanan mikromobilitas dengan skema fleksibel yang memungkinkan pengguna untuk menyewa armada Beam dengan opsi berlangganan mingguan atau bulanan.
Layanan ini dirancang untuk memberikan kenyamanan dan fleksibilitas maksimal bagi pengguna, memungkinkan mereka mengakses alat transportasi yang lebih ramah lingkungan sesuai kebutuhan.
BACA JUGA:PT Piaggio Indonesia Hadirkan MOTION: Motoplex in Action di Kota-kota Besar di Indonesia