"Kami hanya memiliki keinginan untuk melengkapi persatuan dengan Tuhan, dan ini adalah cara kami berdoa dengan berjalan (kaki)," tambahnya.
Perubahan besar ini nggak lepas dari pengalaman masa lalunya sebagai pembalap. Debut di Kejuaraan Dunia 125 tahun 2008, Pons berjuang keras hingga akhirnya tampil di kelas Moto2 pada 2010 dengan tim ayahnya, Pons Kalex.
Perjalanan kariernya penuh perjuangan, termasuk berganti tim beberapa kali hingga meraih posisi terbaik di Moto2, yaitu peringkat ke-16 pada 2016.
BACA JUGA:Kolaborasi Motor Listrik LiveWire dan Kymco, Gebrakan Baru di Segmen Skutik Bongsor
Axel Pons juga pernah bersaing dengan nama besar seperti Marc Marquez di Moto2 2012, di mana ia finis di posisi ke-24 saat Marquez menjadi juara dunia.
Meski prestasinya nggak sehebat Marc, perjalanan hidupnya sekarang jauh lebih inspiratif.
Dari lintasan balap hingga jalanan dunia, Axel Pons alias Issa membuktikan bahwa hidup adalah tentang mencari makna, bukan sekadar kecepatan.