Meskipun sempat beberapa kali memimpin pada tikungan sulit, ia terpaksa turun ke posisi ketiga pada lap ketujuh akibat manuver agresif dari pesaingnya.
BACA JUGA:BMW dan Suzuki: Pintu Masuk ke MotoGP Masih Terbuka, Tapi Ada Syarat
BACA JUGA:Francesco Bagnaia: Sudah Waktunya MotoGP Ubah Sistem Poin
Namun Adenanta tidak menyerah dan terus memberikan tekanan, sehingga ia berhasil mempertahankan posisi kedua hingga garis finish.
Balapan kedua kelas SS600 menjadi tantangan berat bagi pebalap AHRT. Adenanta, yang awalnya percaya diri dan sempat naik ke posisi ketiga pada lap kesepuluh, akhirnya terjatuh dan tidak dapat melanjutkan balapan.
Rekan setimnya, Veda Ega Pratama, juga mengalami insiden serupa. Rheza Danica Ahrens, yang juga berjuang keras, berhasil finis di posisi kedelapan.
Meskipun demikian, Adenanta tetap berhasil menempatkan Indonesia dengan bangga di posisi kedua dalam klasemen akhir dengan total 161 poin, menjadi satu-satunya pebalap Indonesia di 5 besar.
Sedangkan Veda finis di posisi keenam dan Rheza berada di posisi kesembilan, berkat performa konsisten mereka sepanjang musim.
"Saya sangat bersyukur dan senang dengan hasil balapan kali ini. Di awal, saya sengaja mengatur ritme di barisan belakang untuk menjaga performa ban. Menjelang lima lap terakhir, saya tancap gas dan mengincar posisi terdepan, hingga akhirnya finis di posisi kedua," ujar Herjun.
"Terima kasih kepada tim dan mekanik yang terus mendukung saya hingga menjadi Juara Asia tahun ini di kelas AP250," tutupnya.