MOTOREXPERTZ.COM -- MotoGP 2025 memang telah memasuki tahap akhir namun tak ada salahnya jika kita melihat cara kerja para teknisi masing-masing tim untuk mengembangkan motor.
MotoGP bukan cuma ajang adu cepat antar pembalap, tapi juga arena pertarungan teknologi antar pabrikan.
Di balik setiap tikungan dan akselerasi, ada kerja keras ratusan insinyur, teknisi, dan data analyst yang terus mengembangkan motor dari musim ke musim.
Sebelum kita menyaksikan seri terakhir MotoGP 2025 di MotoGP Valencia 2025 yang digelar akhir pekan ini atau tepatny pada Minggu, 16 November 2025 di Sirkuit Ricardo Tormo, mari kita lihat dulu kinerja para tim mekanis setiap masing-masing tim pabrikan.
BACA JUGA:Bursa Transfer MotoGP Memanas: Fabio Quartararo Gabung Aprilia?
BACA JUGA:Demi Boyong Pedro Acosta, Pertamina Enduro VR46 Bakal Lakukan Segala Cara
Bagaimana sebenarnya proses pengembangan itu berjalan? Berikut Motorexpert mengulasnya.
1. Data dari Musim Sebelumnya Jadi Pondasi
Setiap akhir musim, tim MotoGP melakukan evaluasi besar-besaran. Semua data dari balapan, mulai dari kecepatan, temperatur ban, hingga konsumsi bahan bakar yang dianalisis secara detail dan ekstra teliti.
Dari sinilah tim tahu area mana yang harus diperbaiki, misalnya traksi belakang yang kurang stabil, performa mesin di lintasan lurus, atau aerodinamika yang belum efisien. Hasil evaluasi ini jadi acuan awal untuk desain motor musim berikutnya.
2. Pengembangan Mesin Sesuai Regulasi
Faktor penting berikutnya adalah regulasi dari FIM (Federation Internationale de Motocyclisme). Aturan soal kapasitas mesin, batas rpm, atau bahan bakar sangat memengaruhi arah pengembangan.
Tim pabrikan seperti Ducati, Yamaha, atau Honda biasanya menyiapkan beberapa versi mesin untuk diuji di awal musim dingin (winter test).
Dari situ, pembalap dan teknisi akan menilai karakter mesin mana yang paling cocok dengan gaya balap dan strategi tim.
BACA JUGA:Pedro Acosta Tebarkan Ancaman Jelang MotoGP Valencia 2025, Apa Itu?