BACA JUGA:Jelang MotoGP Valencia 2025, Marco Bezzecchi Tebar Psywar: Aprilia Bisa Saingi Ducati!
3. Uji Coba di Sirkuit (Testing Phase)
Setelah desain dasar siap, tim masuk ke tahap uji coba privat di sirkuit. Pengujian ini mencakup performa mesin, kestabilan sasis, hingga efisiensi sistem elektronik seperti traction control, engine brake, dan launch control.
Biasanya, motor diuji oleh test rider terlebih dahulu, seperti Michele Pirro di Ducati atau Stefan Bradl di Honda. Setelah hasilnya dianggap aman dan kompetitif, barulah motor diserahkan ke pembalap utama untuk dites di sesi pramusim resmi.
4. Pengembangan Berkelanjutan Selama Musim Berjalan
Meski musim balapan sudah dimulai, pengembangan motor tidak berhenti. Setiap balapan memberi data baru tentang kondisi lintasan, cuaca, dan strategi lawan.
Tim teknis akan terus melakukan pembaruan kecil, misalnya mengganti bentuk winglet, mengatur ulang mapping mesin, atau menyesuaikan suspensi agar performa tetap optimal di setiap sirkuit yang karakteristiknya berbeda.
BACA JUGA:Hujan Turun, Strategi Tim MotoGP Berubah Total atau Tetap Sama?
BACA JUGA:Ini Peran Tim Insinyur dibalik Kejayaan Pembalap MotoGP
5. Kolaborasi Antara Pembalap dan Insinyur
Yang tak kalah penting adalah komunikasi antara pembalap dan insinyur. Feedback pembalap sangat berharga, karena mereka yang merasakan langsung karakter motor di lintasan.
Satu komentar kecil seperti "motor terasa berat saat keluar tikungan" bisa jadi bahan riset besar untuk perubahan geometri sasis atau distribusi bobot. Itulah sebabnya pembalap yang cerdas dan komunikatif sering kali berperan penting dalam kesuksesan tim.
Singkatnya, pengembangan motor MotoGP adalah proses tanpa henti. Dari analisis data, riset teknologi, sampai eksperimen di lintasan, semua dijalankan secara detail dan terukur.
Di dunia MotoGP, kemenangan bukan hanya soal siapa yang paling cepat di trek, tapi juga siapa yang paling cepat beradaptasi dan berinovasi.