Mengenal Sistem Pengapian Motor: Cara Kerja dan Komponen Utamanya

JAKARTA, MOTOREXPERTZ.COM -- Sistem pengapian pada motor punya peran penting dalam memastikan mesin bisa menyala dengan sempurna.

Intinya, sistem ini bertugas menciptakan tegangan tinggi untuk menghasilkan percikan api di busi dan membakar campuran bahan bakar serta udara di ruang bakar.

Salah satu jenis sistem pengapian yang paling populer adalah CDI (Capacitor Discharge Ignition). CDI sendiri dibagi jadi dua tipe:

• CDI AC: Mengambil arus langsung dari spul.
• CDI DC: Menggunakan arus yang sudah diubah oleh kiprok agar lebih stabil.

BACA JUGA:Sering Diabaikan, Minyak Rem Motor Ternyata Punya Peran Besar

BACA JUGA:Etika Berkendara di Tanjakan dan Turunan Sempit, Siapa yang Harus Mengalah?

Nah, gimana sih cara kerjanya? Busi bisa memercikkan api jika mendapatkan tegangan tinggi, bahkan bisa mencapai 20.000 volt (20KV).

Tapi untuk mencapai tegangan sebesar itu, ada beberapa komponen yang bekerja bersama. Yuk, kita bahas satu per satu.

11 Komponen Sistem Pengapian Motor

1. Baterai

Baterai bertindak sebagai penyimpan dan pemasok arus listrik, terutama di motor injeksi. Baterai juga penting untuk mengaktifkan ECU.

BACA JUGA:Terinspirasi Harley-Davidson, Benelli Leoncino Bobber 400 Gendong Mesin V-Twin Baru

BACA JUGA:Rantai Motor Kendur? Jangan Sembarangan Potong, Inilah Risikonya!

2. Spul & Rotor Magnet

Mengubah gerakan mekanis dari poros engkol menjadi listrik AC yang menjadi sumber daya untuk sistem pengapian.

Spul adalah komponen berbentuk kumparan statis yang terletak di dalam rotor magnet. Sementara Rotor magnet adalah magnet berbentuk tromol yang terhubung langsung ke poros engkol mesin.

Rotor ini memiliki magnet permanen, sehingga saat poros mesin berputar, spul akan langsung menghasilkan arus listrik AC yang menjadi sumber daya untuk sistem pengapian

3. Pulse Igniter (Pick Up Coil)

Bertindak sebagai sensor yang menentukan waktu tepat untuk pengapian.