Kemenprin Sebut Insentif Diperlukan untuk Lonjakan Industri Otomotif 2025

Kemenprin Sebut Insentif Diperlukan untuk Lonjakan Industri Otomotif 2025

Kemenprin Dalam Forum Prospek Industri Otomotif 2025 dan Peluang Insentif dari Pemerintah--Kemenprin

Dengan begitu, pasar xEV bisa berkembang dan bahkan bisa meningkatkan ekspor.  

Pengamat otomotif dari LPEM Universitas Indonesia, Riyanto, juga mengingatkan kalau pasar mobil butuh intervensi cepat, karena kondisi semakin berat.

BACA JUGA:Tips Merawat Motor Setelah Riding Jauh Agar Tetap Prima, Wajib Cek Komponen Ini!

Untuk jangka panjang, perlu perbaikan fundamental seperti penguatan daya beli dan akselerasi ekonomi. Dari hitungan LPEM, pemberian insentif PPnBM bisa ngasih dampak positif ke ekonomi.

Misalnya, dengan tarif PPnBM 10%, kontribusi industri mobil ke PDB bisa mencapai Rp177 triliun, dan bahkan bisa lebih tinggi lagi.

Riyanto juga ngusulin agar PPnBM mobil murah tahun ini bisa diturunin lagi ke 0%, seperti tahun-tahun sebelumnya.

“Insentif PPnBM untuk mobil pertama perlu dipertimbangin,” tambahnya.  

Temukan konten motorexpertz.com menarik lainnya di Google News

Tag
Share
Berita Lainnya