Bos KTM Soroti Kekacauan di MotoGP Amerika 2025: Panitia Panik, Bukan Profesional!

JAKARTA, MOTOREXPERTZ.COM -- MotoGP Amerika 2025 yang berlangsung di Circuit of The Americas (COTA) pekan lalu berubah jadi tontonan penuh drama, bukan hanya karena aksi di lintasan, tapi karena kekacauan sebelum lampu start menyala.

Kejadian bermula hanya tiga menit sebelum balapan dimulai, ketika Marc Marquez tiba-tiba berlari meninggalkan grid. Lantaran aksi ini memicu reaksi berantai, banyak pembalap lain ikut berlari ke paddock untuk mengganti motor.

Masalahnya adalah soal ban. Sebagian besar pembalap memilih ban basah karena sebelumnya hujan mengguyur trek. Tapi kondisi lintasan ternyata sudah mulai mengering, membuat mereka buru-buru ingin mengganti ke ban slick.

Sesuai regulasi MotoGP, jika pembalap meninggalkan posisi start setelah sinyal tiga menit, mereka wajib start dari pitlane sebagai hukuman.

Suasana Kekacauan di Grid MotoGP Amerika 2025--MotoGP

BACA JUGA:Berbekal Set Up Matang, Diggia Siap Tampil Buas di MotoGP Qatar 2025

BACA JUGA:Yamaha MT-15 2025 Rilis di Negara Tetangga, Punya Warna Baru Lebih Segar

Namun, Race Director mengambil keputusan berbeda, yakni balapan ditunda sekitar 10 menit dan tidak ada hukuman dijatuhkan kepada siapa pun.

Keputusan ini tentu membuat beberapa tim geram, terutama KTM dan Trackhouse Aprilia, yang merasa strategi mereka jadi sia-sia.

Brad Binder, pembalap KTM dan Ai Ogura yang membela Trackhouse, sebelumnya sudah memperkirakan kondisi trek akan kering, sehingga mereka tetap menggunakan ban slick dan siap bertarung dari posisi start.

Kondisi ini memungkinkan mereka mendapat keuntungan karena lawan-lawannya melanggar aturan. Tapi kenyataannya, semuanya "direset" oleh keputusan panitia.

BACA JUGA:Honda Dax Flat Tracker Bersuspensi Udara, Hasil Kolaborasi JZO & Kunimoto yang Bikin Melongo!

BACA JUGA:Penting! Yuk Ikuti Tips Perawatan Motor Setelah Menempuh Perjalanan Jauh

Bos KTM, Pit Beirer, tak bisa menyembunyikan kekesalannya. Dalam pernyataannya, ia menganggap keputusan panitia tidak mencerminkan pengelolaan yang profesional.