Pembalap Spanyol Mendominasi, Ayah Simoncelli Prihatin Talenta Italia Tenggelam di MotoGP
Valentino Rossi Ingatkan Pecco Bagnaia Soal Marquez: Jangan Terjebak dalam Permainan!--motorsport
JAKARTA, MOTOREXPERTZ.COM -- Paolo Simoncelli, kepala tim SIC58 Squadra Corse dan ayah mendiang Marco Simoncelli, buka suara soal nasib pembalap Italia yang makin kalah saing sama rider Spanyol.
Sejak Rossi terakhir kali juara dunia di 2009, baru Bagnaia yang bisa bawa Italia juara, itu pun cuma dua kali (2022 dan 2023).
Bandingkan sama Spanyol yang sudah 11 kali juara lewat Lorenzo, Marquez, Mir, dan terakhir Jorge Martin (2024). Marquez sendiri musim ini udah gila, 11 kali menang di Sprint dan 8 kali di balapan utama.
Situasi di kelas bawah juga makin bikin miris. Moto2 dikuasai dua pembalap Spanyol, Manuel Gonzales dan Aron Canet. Pembalap Italia terbaik?
BACA JUGA:Duet Zarco–Takahashi Antar Honda HRC Rebut Kemenangan di Suzuka 8 Hours 2025
BACA JUGA:GIIAS 2025 Resmi Ditutup, Exhibitor Night Jadi Malam Apresiasi dan Perayaan

Pembalap Red Bull KTM Ajo Moto2, Celestino Vietti--KTM
Celestino Vietti, murid Rossi, cuma bisa duduk di posisi delapan. Di Moto3 malah lebih parah, lima besar semuanya pembalap Spanyol. Jagoan Italia paling tinggi ya Dennis Foggia, itu pun cuma peringkat sembilan.
Paolo Simoncelli ngaku khawatir. Timnya sendiri, SIC58 Squadra Corse, belum punya prestasi gemilang.
Stefano Nepa dan Luca Lunetta belum konsisten. Lunetta baru sekali naik podium (Moto3 Inggris), sedangkan Nepa masih kesulitan nembus posisi depan.
“Stefano Nepa, dia berlomba dengan baik, tapi start dari posisi ke-20. Menurut saya, dia sedikit mengalami sindrom Pecco Bagnaia,” tukasnya.
BACA JUGA:Usai Dibeli Liberty Media, MotoGP Justru Diingatkan CEO Formula 1 agar Tak Lupakan Pasar Asia
BACA JUGA:Kalender Sementara WorldSBK 2026 Resmi Dirilis, Seri Asia Masih Belum Kebagian Jatah

Pembalap Ducati Lenovo MotoGP, Francesco Bagnaia--Ducati
Temukan konten motorexpertz.com menarik lainnya di Google News
- Tag
- Share
-


