Kisah Yamaha RX-King: Dari Raja Jalanan Jadi Motor Kolektor

Banyak cerita tentang Yamaha RX-King yang mampu menyalip motor-motor sport berkapasitas lebih besar di jalan raya.

Selain itu, RX-King juga kerap digunakan untuk keperluan dinas kepolisian karena performanya yang cepat dan gesit.

Tidak sedikit pula yang memodifikasi motor ini untuk balapan liar, meski hal ini turut menjadikannya memiliki nama motor tukang begal di mata sebagian orang.

Akhir Produksi

Meski legendaris, era RX-King mulai meredup pada pertengahan 2000-an. Peraturan emisi gas buang yang semakin ketat membuat motor dua tak mulai ditinggalkan pabrik.

Yamaha akhirnya menghentikan produksi RX-King pada tahun 2009 dengan merilis edisi terakhir bertajuk Yamaha RX-King SE.

BACA JUGA:Final Honda DBL Jakarta Series North Region 2025: SMA Jubilee Raih Juara Ganda

BACA JUGA:Honda Rilis Motor Bebek Kembaran Supra X di Thailand, Iritnya Kebangetan!

Bagi banyak penggemarnya, momen tersebut menjadi akhir dari sebuah era. Tidak ada lagi motor baru yang bisa menggantikan sensasi mengendarai RX-King dengan mesin dua tak bertenaga garang.

Transformasi Jadi Motor Kolektor

Meski sudah tidak diproduksi, pesona RX-King tidak pernah pudar. Justru, motor ini kini menjadi barang koleksi yang diburu.

Unit RX-King dengan kondisi original dan terawat bisa dijual dengan harga fantastis, bahkan mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah, tergantung tahun produksi dan kelengkapannya.

Faktor nostalgia, kelangkaan suku cadang asli, dan komunitas penggemar yang solid membuat nilai RX-King terus meningkat. Banyak kolektor rela berburu hingga ke pelosok daerah demi mendapatkan unit idaman.

Komunitas dan Budaya

Hingga kini, komunitas RX-King masih sangat aktif di berbagai daerah. Mereka sering mengadakan touring, kontes modifikasi, hingga pameran motor klasik. Suara khas knalpot RX-King menjadi daya tarik tersendiri di setiap acara.