Asal-Usul dan Arsitektur Mesin Honda C-Series: Kecil, Irit, dan Tangguh
Asal-Usul & Arsitektur Mesin Honda C-Series: Kecil, Irit, dan Tangguh--Istimewa
JAKARTA, MOTOREXPERTZ.COM – Jika membicarakan motor bebek legendaris, nama Honda C-Series pasti berada di posisi teratas.
Mesin ini bukan hanya sekadar penggerak sepeda motor, melainkan juga simbol inovasi yang mengubah wajah transportasi dunia, termasuk di Indonesia.
Dari Honda Super Cub, Astrea, hingga Supra, DNA mesin C-Series terus diwariskan lintas generasi.
BACA JUGA:Cuma Beli Produk Federal Matic Bisa Dapat Pulsa Gratis, Syaratnya Gampang Banget!
Awal Mula: Super Cub C100 (1958)
Sejarah panjang C-Series dimulai tahun 1958 ketika Honda meluncurkan Super Cub C100. Saat itu, pasar roda dua masih didominasi motor besar yang berat dan sulit digunakan masyarakat umum.
Honda pun menghadirkan konsep revolusioner: motor underbone step-through yang ringan, praktis, dan mudah dikendarai oleh siapa saja, termasuk wanita dan orang tua.
Mesin yang digunakan adalah empat langkah, satu silinder horizontal, kapasitas 49cc. Walau mungil, performanya stabil, minim getaran, serta sangat irit bahan bakar.
Inovasi sederhana ini menjadi kunci kesuksesan Super Cub yang hingga kini masih diproduksi dan mendunia.
BACA JUGA:Gus Baha Cuma Andalkan Motor Honda Supra untuk Berpergian, Potret Kesederhanaannya Jadi Sorotan
BACA JUGA:Keren! Talenta Muda Indonesia, Arai Agaska Bakal Ikut Yamaha BLU CRU Master Camp 2025 di Spanyol
Arsitektur Mesin yang Melegenda
Desain mesin C-Series terbilang jenius. Dengan posisi silinder horizontal dan transmisi semi otomatis, pengendara tidak perlu repot menggunakan kopling manual.
Temukan konten motorexpertz.com menarik lainnya di Google News
- Tag
- Share
-


