Jelang MotoGP Indonesia 2022, Presiden Jokowi Minta Hal Ini Segera Dilaksanakan: Jangan Mepet-Mepet
Secara teknis, antara MotoGP dengan World Superbike memiliki beberapa perbedaan yang dapat menentukan sirkuit itu layak digunakan balapan untuk skala internasional.
Salah satunya terkait spesifikasi dan daya yang dihasil kedua motor sangat jauh berbeda.
MotoGP dengan mesin motor prototipe berkapasitas 1.000 cc mampu menghasil ouput hingga 260 hp dengan puncak kecepatan 360 km/jam.
Sementara itu, motor Superbike yang notabene merupakan motor produksi massal, sedikit lebih di bawah meski kapasitas mesin 1.000 cc, yakni output 220-230 hp dengan kecepatan tertinggi 300 km/jam.
Makanya, dari sisi keselamatan sirkuit, pihak Dorna sangat memperhatikan sektor krusial ini.
Makanya, saat tes pramusim di Mandalika mendatang, pembalap akan menentukan kelayakan sirkuit tersebut apakah bisa digunakan untuk motor MotoGP.
Oleh karena itu, orang nomor satu di Indonesia, Jokowi, meminta semua hal yang berhubungan langsung dengan sirkuit Mandalika, diharapkan bisa dipersiapkan dengan matang.
Salah satunya Jokowi menyinggung fasilitas Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid, yang diharapkan segera dipercantik dengan menerapkan standar protokol kesehatan.
+++++
Presiden Jokowi saat tiba di Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid||Instagram/@jokowi
"Mulai dari imigrasi, mulai dari protokol kesehatan, mulai dari bea cukai yang ada di sana, saya minta betul-betul dilakukan secara profesional, dengan kecepatan yang cepat," ungkap Presiden.
Jokowi juga meminta semua akses dan destinasi yang ada di Lombok agar semua diupgrade dengan cepat.
"Penataan pemukiman yang tadi saya lihat, homestay maupun warung penjualan suvenir, warung yang berjualan makanan, semuanya agar bisa di-upgrade, sehingga wajah Mandalika ini betul-betul pada saat MotoGP berubah," tuturnya.
Temukan konten motorexpertz.com menarik lainnya di Google News
- Tag
- Share
-