Balapan MotoGP Makin Sulit Gegara Aerodinamik, Francesco Bagnaia: Buktinya Saya Menang di Mugello!
Katanya, dengan aerodinamika motor MotoGP saat ini dapat mencapai batas kecepatannya.
Misalnya Johann Zarco yang selalu memecahkan top speed dengan kecepatan 362 km per jam.
+++++
Francesco Bagnaia raih kemenangan perdana di Mugello, Italia|MotoGP|
Tapi juga buruknya adalah motor mudah melebar dan riskan terjadi kesalahan, sehingga para pembalap sangat bergantung pada kinerja ban depan.
"Ya, aerodinamika membuat lebih banyak turbulensi dan harus dikatakan bahwa kami selalu mencapai batas, jadi dalam situasi ini sangat mudah melebar dan membuat kesalahan," urai Bagnaia.
Hanya saja, sejauh ini aerodinamika bagi Bagnaia tak membuat balapan MotoGP sulit.
Beberapa pembalap melakukannya dengan mudah, seperti Alex Rins dan dirinya sendiri yang pernah tercecer kesembilan dan berhasil finis di posisi terdepan.
BACA JUGA:Nujek, Transportasi Online Berbasis Motor Listrik
"Pada saat yang sama, jika Anda lebih cepat, Anda tidak punya masalah seperti yang ditunjukkan oleh Rins yang start dari ujung di Portimao dan finish keempat.
"Atau saya sendiri start paling ujung dan finis kedelapan, atau di Mugello yang setelah start merosor kesembilan dan menang," tegas Bagnaia.
Bagnaia bilang, selama motor yang digunakan pembalap punya potensi untuk menyalip bahkan memenangkan balapan, tak ada kesulitan untuk menyalip.
"Singkatnya, kalau Anda punya potensi, Anda dapat mengatasinya.
BACA JUGA:Healing Sejenak, Wartawan Otomotif Ngegas Bareng dan Gelar Diskotik
BACA JUGA:Target Podium, Wahyu Nugroho Siap Turun di Seri 5 R3 bLU cRU European Cup 2022, Ceko
Temukan konten motorexpertz.com menarik lainnya di Google News
- Tag
- Share
-