KNKT Akhirnya Temukan Penyebab Kecelakan Maut Truk Pertamina di Cibubur, Karena Klakson Telolet ?
"Ini yang membuat tekanan udara di dalam tabung jauh berkurang, sementara kemampuan untuk mengisi juga rendah, akibatnya terjadi ketekoran. Pipa udaranya diambil di selenoid itu bersamaan dengan rem," ulasnya.
BACA JUGA:Perayaan Ulang Tahun Bikers Brotherhood 1%MC Dihadiri 10 Ribu Bikers
BACA JUGA:Lokasi dan Jadwal Samsat Keliling Pold Metro Jaya 19 Oktober 2022
Menurut Pasha, desis kebocoran ini sejatinya sudah diketahui oleh sopir. Namun, karena ketidaktahuan sopir, ia tetap melanjutkan perjalanan membawa truk bermuatan 24.000 liter Pertalite menuju Cibubur.
"Saat kami melakukan penyelidikan, sopir mengaku berhenti di Rawamangun, Jakarta Timur, mengecek sumber bunyi," jelasnya.
BACA JUGA:Dipasarkan untuk Asia Tenggara, Suzuki V -Strom 250 akan Dirilis di IMOS 2022?
BACA JUGA:MotoGP akan Diberikan Tombol Bendera Merah di Masa Depan, Apa Fungsinya?
Hal lain yang juga menjadi penyebab dari kecelakaan masih di seputar rem. Jarak atau gap antara kampas rem dan teromol setelah dilakukan pengukuran di atas ambang batas yang semestinya.
"Gap yang semestinya antara 0,4-0,8 mm. Setelah kami ukur gapnya di atas 2 mm," jelas Pasha.
Sebagai informasin, toleransi gap melebihi 250%-500% dari yang seharusnya.
Temukan konten motorexpertz.com menarik lainnya di Google News
- Source
- Tag
- Share
-