Perlukah Ganti Oli Tiap 2.000 Km di Tahun 2025? Simak Faktanya!

MOTOREXPERTZ.COM -- Di saat zaman yang semakin modern, masihkah perlu mengganti oli setiap 2.000Km? Berikut ulasannya.

Selama bertahun-tahun, tercipta sebuah aturan tak tertulis soal perawatan motor yang selalu menyebutkan sebaiknya ganti oli mesin setiap 2.000 km.

Namun dengan perkembangan teknologi mesin dan kualitas pelumas yang semakin canggih dan moderndi tahun 2025, apakah aturan itu masih relevan atau diperlukan?

Jawaban singkatnya tergantung pada jenis motor, tipe oli, dan kebiasaan berkendara kalian. Berikut Motorexpertz.com akan membantu mengulasnya lebih dalam.

BACA JUGA: Gampang! Begini Cara Cek Oli Mesin Motor Sendiri di Rumah, Gak Perlu ke Bengkel!

BACA JUGA: Catat! Oli Mesin Tidak Boleh Dicampur, Ini Bahayanya!

Awal Mula Angka 2.000 KM

Pada masa lalu, angka 2.000km selalu dijadikan patokan karena kualitas oli konvensional belum sebaik sekarang.

Mesin juga belum seefisien motor-motor canggih dan modern masa kini. Pada era motor karburator, sistem pembakaran masih kasar, dan suhu mesin lebih gampang naik. Akibatnya, oli cepat tergerus dan harus sering diganti.

Namun sekarang, kebanyakan motor di Indonesia sudah dilengkapi dengan sistem injeksi, menggunakan oli full synthetic atau semi-synthetic, dan punya sistem pendingin yang lebih baik. Dengan demikian masihkah perlu ganti secepat itu?

Teknologi Oli dan Mesin Makin Maju

Saat ini, banyak merek oli sudah mencantumkan rekomendasi interval penggantian hingga 3.000–5.000 km, terutama untuk oli full synthetic.

BACA JUGA: Jangan Salah Pilih! Ini Oli Terbaik Buat Mesin Matic Kamu

BACA JUGA: Rekomendasi 3 Holder HP yang Bagus dan Kuat Buat Motor

Oli jenis ini lebih tahan panas, tidak mudah menguap, dan bisa melindungi mesin lebih lama.

Mesin motor zaman sekarang juga dibuat dengan toleransi presisi lebih tinggi, gesekan antar komponen lebih minim, dan sistem pelumasan lebih efisien.